SULTRAONE.com.Konawe – Di tengah kebijakan efisiensi anggaran yang sedang diterapkan, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, justru tetap melaksanakan kegiatan besar bertajuk Pameran Pembangunan Desa.
Acara yang direncanakan dibuka langsung oleh Bupati Konawe, H. Yusran Akbar, ST, ini diperkirakan menelan anggaran hingga Rp3 miliar.
Estimasi tersebut muncul dari partisipasi 291 desa yang masing-masing dikabarkan mengalokasikan dana sekitar Rp10 juta untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Total desa yang ikut berasal dari 28 kecamatan di seluruh wilayah Kabupaten Konawe.
Meski hingga kini belum ada penjelasan resmi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Konawe terkait tujuan utama pameran ini, namun antusiasme dari pemerintah desa terlihat tinggi.
Tiap desa dikabarkan berlomba-lomba menampilkan potensi terbaik serta hasil pembangunan yang telah dicapai selama setahun terakhir.
Pelaksana Tugas (Plt) Camat Wonggeduku Barat, Tasrin, ST, MM, menyebut kegiatan yang digelar di akhir tahun ini tetap membawa semangat positif bagi pemerintah desa, meski berada di tengah keterbatasan anggaran.
“Di tengah kondisi anggaran yang terbatas, kami tetap berkomitmen menampilkan yang terbaik. Kami optimis bisa menjadi yang terbaik dalam pameran ini,” ujarnya dengan semangat, Sabtu (1/11/2025).
Tasrin menilai, pameran ini bukan hanya sekadar ajang perlombaan antar desa, tetapi juga momentum memperkuat kebersamaan dan semangat pembangunan berbasis desa.
Sementara itu, Kepala Desa Wonggeduku, Syawal, S.Sos, menegaskan bahwa dana yang digunakan untuk mengikuti pameran bukan berasal dari bantuan pemerintah kabupaten, melainkan hasil swadaya murni desa.
“Kami manfaatkan momentum ini untuk mempromosikan berbagai potensi yang dimiliki desa kami,” ujar Syawal, yang juga menjabat sebagai Ketua APDESI Kecamatan Wonggeduku Barat.
Syawal menyebutkan, desa-desa di wilayahnya memandang kegiatan ini sebagai sarana strategis untuk memperkenalkan potensi ekonomi lokal, kerajinan masyarakat, serta produk unggulan yang bisa dikembangkan lebih luas ke tingkat kabupaten bahkan provinsi.
Kecamatan Wonggeduku Barat sendiri merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Wonggeduku. Wilayah ini terdiri dari 14 desa, salah satunya Desa Linonggasai yang dikenal dengan keragaman etnis dan budaya masyarakatnya, hingga mendapat julukan “miniatur Indonesia”.
Keikutsertaan desa-desa di wilayah ini menjadi bukti nyata bahwa semangat membangun tetap hidup, meski di tengah berbagai keterbatasan anggaran.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Konawe belum memberikan keterangan resmi terkait target dan manfaat konkret dari penyelenggaraan Pameran Pembangunan Desa tersebut.
Publik pun menantikan apakah kegiatan yang menelan biaya besar di tengah efisiensi ini benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat desa atau justru menjadi beban baru bagi anggaran desa.(Red/SO)









Komentar