SultraOne.Com, Kendari- Sejumlah pemuda dan masyarakat Tolaki Sulawesi tenggara (Sultra) yang tergabung dalam organisasi Taman Pemuda dan Masyarakat Tolaki (Tamalaki) Sulawesi tenggara (Sultra) di Kendari, mengadakan aksi demonstrasi terkait penghinaan terhadap suku Tolaki dalam akun media sosial (Medsos).
Kordinator lapangan (Korlap), ketua laskar anoa yang juga mantan Tamalaki Sultra, Ahmad baso mengatakan dalam orasinya bahwa eksistensi suku Tolaki dibumi anoa yang mana tanah kelahiran dan tempat mereka meneteskan darahnya, terbukti hari ini membuktikan suatu sejarah bahwa suku Tolaki masih ada dinegerinya sendiri.
“Saya ingin mengatakan saudara-saudara saya, aparat kepolisian dari Polres hingga Polda untuk segera menuntaskan kasus-kasus penghinaan suku Tolaki yg ada dibumi anoa yg kita cintai ini,” ujar mantan ketua Tamalaki Sultra, Ahmad baso dalam orasinya dibundaran wua-wua Kendari, Senin (24/08/2020).
Lanjutnya, saya selaku anak Tolaki yg terlahir dari rahim seorang ibu Tolaki , merasa keberatan dan hari ini saya turun untuk menyatakan sikap kalau perlu akan kutumpahkan darah ini demi suku saya demi wonua yg saya cintai.
“Tetap perjuangkan wonua kita, perjuangkan kampung halaman kita mengangkat drajar martabat suku Tolaki yang hari ini sudah terinjak-injak oleh suku lain,”katanya.
“Perlu kita pahami ada beberapa etnis yg berada dibumi anoa yg telah datang mencari nafkah, berdagang malah menduduki salah satu jabatan penting dri legislatif maupun eksekutif, akan tetapi kita masih sadar bahwa negara ini adalah negara Pancasila negara bineka tunggal Ika,” bebernya
Dalam demonstrasi tersebut, para aksi meminta dengan tegas kepada pihak kepolisian agar menangkap pelaku penghinaan suku Tolaki
“Begitu pula dengan aparat kepolisian Sultra untuk segera menangkap oknum serta memberi sanksi sesuai dengan Hukum dan Undang-undang yang berlaku,” tuturnya.
“Bila tiga kali 24 jam pelaku harus ditindaki untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” imbuhnya.
Aksi demonstrasi tersebut di jalan menyebabkan arus lalu lintas di sepanjang jalan wua-wua menuju Polda Sultra itu terganggu, karena masa memboikot jalan poros.
Laporan : Alan Saputra
Komentar