oleh

Konawe Ukir Sejarah Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi, Bupati Yusran Akbar Ajak BPS Susun Strategi Berbasis Data

-Sultra-470 views

SULTRAONE.com.Konawe – Pemerintah Kabupaten Konawe kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun daerah yang berbasis data dan akuntabel. Melalui rapat strategis bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Konawe pada Kamis (7/8/2025), Bupati H. Yusran Akbar, ST, menegaskan bahwa data bukan sekadar angka, melainkan panduan utama dalam merancang kebijakan yang tepat sasaran.

Rapat yang dihadiri oleh jajaran pimpinan SKPD dan tim ahli BPS ini menjadi momen penting untuk mengevaluasi capaian makroekonomi sekaligus mengidentifikasi tantangan yang ada. Kepala BPS Konawe, Siti Maswiah, SE., M.S., memaparkan data menggembirakan yang menempatkan Konawe sebagai motor utama perekonomian di Sulawesi Tenggara.

Bupati Konawe Yusran Akbar Rapat Bersama di BPS

Pertumbuhan Industri Melesat, Perekonomian Konawe Mendominasi

Berdasarkan data BPS, Konawe mencatat pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sultra pada 2024, mencapai angka 11,82%. Pertumbuhan fantastis ini didorong oleh sektor Industri Pengolahan yang tumbuh 19,57% dan menyumbang lebih dari separuh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah, tepatnya 52,12%. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa transformasi ekonomi berbasis industri logam dasar seperti nikel dan stainless steel telah memberikan dampak signifikan.

Namun, Bupati Yusran menekankan bahwa keberlanjutan pertumbuhan ini tidak bisa hanya mengandalkan anggaran daerah. “Kita tidak bisa hanya mengandalkan APBD dan DAU. Untuk maju, Konawe harus menjadi daerah yang menarik bagi investasi,” tegasnya.

Untuk itu, Pemkab Konawe berkomitmen menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui regulasi yang pro-investasi, jaminan keamanan, dan kemudahan berusaha.

Sebagai langkah jangka panjang, pemerintah juga berencana mendirikan perguruan tinggi swasta untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia lokal agar siap menghadapi era industri 4.0.

Pasar Induk Pangan dan Revitalisasi Sektor Pertanian

Untuk menjaga stabilitas ekonomi, Bupati Yusran mengumumkan terobosan strategis, yaitu pembangunan Pasar Induk Pangan yang akan beroperasi mulai 2026. Pasar ini akan menjadi pusat distribusi pangan skala besar yang melayani tidak hanya wilayah Konawe, tetapi juga menjangkau Kota Kendari dan kawasan industri di Morosi hingga Morowali, Sulawesi Tengah.

“Pasar ini bukan hanya soal transaksi, tapi juga soal stabilitas harga, peningkatan daya beli petani, dan penguatan ekonomi kerakyatan,” ujarnya.

Sektor pertanian juga menunjukkan kebangkitan yang signifikan. Produksi padi melonjak menjadi 216.342 ton pada 2024. Untuk memperluas jangkauan pasar, Bupati telah menjalin kerja sama pengiriman beras ke daerah kepulauan seperti Wakatobi.

Di sektor perkebunan, pemerintah mendorong pengembangan komoditas unggulan berupa buah-buahan di enam kecamatan, termasuk Tongauna, Abuki, dan Latoma, sebagai sentra penghasilan baru bagi masyarakat.

Tantangan di Tengah Pertumbuhan: Inflasi dan Ketimpangan

Di balik capaian gemilang, rapat ini juga menyoroti tantangan krusial, salah satunya adalah potensi inflasi. Bupati menyoroti kerentanan gangguan rantai pasok, terutama untuk komoditas pangan seperti daging ayam dan telur. Untuk mengantisipasinya, Pemkab Konawe mendorong pembangunan pabrik pakan ternak di daerah, yang didukung ketersediaan bahan baku jagung lokal.

“Kita harus memperkuat hulu. Kalau petani jagung sejahtera, maka peternak ayam stabil, dan harga pangan terkendali,” jelasnya.

Data BPS juga mengungkap realitas kontras: meskipun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tinggi dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurun, persentase penduduk miskin justru naik tipis menjadi 13,25% pada 2024.

Koefisien Gini di angka 0,309 mengindikasikan ketimpangan pendapatan dalam kategori sedang. Ini menjadi sinyal kuat bahwa pertumbuhan ekonomi harus lebih inklusif dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

“Angka-angka ini hanya akan bermakna jika diwujudkan dalam bentuk lapangan kerja, harga pangan yang stabil, dan kesejahteraan nyata di tengah masyarakat,” tegas Bupati Yusran.

Rapat ini menjadi pondasi strategis dalam RPJMD 2025–2029, yang akan berfokus pada pemerataan pembangunan dan pemberdayaan ekonomi lokal, demi mewujudkan Konawe yang berdaya saing, sejahtera, adil, dan berkelanjutan.(Red/SO).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *