SultraOne.com.Kendari – Stasiun Pengisian Pengangkutan Elpiji Khusus (SPPEK) Karunia Harapan Sejati yang berada di Kelurahan Sambuli Kecamatan Abeli dituding melakukan berbagai pelanggaran serius.
Hal itu terkuak, setelah pekerja bersama warga sekitar yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sambuli Menggugat, berunjuk rasa di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari.
Kordinator Lapangan (Korlap) Aliansi Masyarakat Sambuli Menggugat, Nderal Al Malik SH mengungkapkan, SPPEK Kurnia Harapan Sejati telah melakukan beberapa pelanggaran terhadap karyawannya yang dinilai non prosedural.
Mulai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara sepihak, serta tidak dibayarkannya pesangon.
“Pekerja yang diPHK ada lima orang. dipecatnya juga asal-asalan tanpa Surat Peringatan (SP). Malahan lucunya ada yang dipecat saat berada dihalaman parkir,” ungkapnya saat ditemui usai melakukan hearing di DPRD Kota Kendari, Senin (20/3/2017).
Selain itu, lanjutnya, pihak perusahaan juga tidak memberikan Standar Operasioanal Prosedur (SOP) sehingga membuat tidak jelasnya nasib karyawan.
Terlihat dari tidak jelasnya masa kerja sehingga berimbas kepada status karyawan, apakah masih magang ataukah sudah tetap. Jaminan Kesehatan dan kerja juga tidak ada.
“Bahkan menurut laporan masyarakat sekitar, perusahaan telah melakukan pencemaran dan pembuangan limbah ke laut. Terbukti karamba masyarakat sekitar tidak ada yang berhasil,” tuturnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Kendari, Husain Mahmud mengatakan, telah menerima aspirasi tersebut. Namun pihaknya masih menerapkan praduga tak bersalah.
“Kita akan panggil pihak perusahaan maupun instasi terkait. Untuk itu kita jadwalkan hearing lanjutan secepatnya, karena masalah ini tergolong serius. Bahkan upaya sidak dan pembentukan pansus bisa saja kita lakukan. Tapi kita pelajari dulu tingkat permasalahannya,” tutur politisi Gerindra itu.
Laporan : JUHARTAWAN
Komentar