SultraOne.Com, Konsel – Ketua Himpunan Mahasiswa Pemuda Kolono Timur, Deden, menduga ada yang bermain mata, untuk mengambil keuntungan dari pengadaan sarana penangkap ikan tahun anggaran (TA) 2017, di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel). Kamis, 30 Juli 2020.
Deden mengungkapkan, bahwa kapal-kapal yang diadakan pada tahun 2017 oleh Dinas Perikanan Kabupaten Konsel tersebut sudah tidak lagi beroperasi.
“Buktinya hari ini Sarana Penagkap Ikan tersebut Sudah tidak diperdayakan oleh kelompok nelayan yang mendapat bantuan tersebut, dan bagaimana sarana pengankap ikan tersebut Mau diperdayakan oleh kelompok nelayan tersebut sedang kapal itu hari ini sudah tidak ada Entah dikemanakan,” ungkap Deden.
Dari hasil investigasinya, Deden mendapatkan keterangan dari tiga orang anak buah kapal (ABK) kapal nelayan tersebut, mereka mengatakan sarana penangkap ikan itu hanya bertahan tiga bulan saja.
“Setelah itu kami sudah tidak melihatnya lagi, tapi sampai hari ini pembayaran Pajak sarana penangkap ikan tersebut masi terus berjalan,” bebernya.
Lanjutnya, sebelum kapal itu tidak kelihatan, ada laporan berkas sarana penangkap ikan (kapal Gae) hilang, dibuat oleh polsek Lainea.
“Kami rasa ini tidak masuk akal, bagaimna mungkin Surat-Surat kapal mau hilang secara kapal tidak mengalami kecelakaan saat berlayar, mungkin saja bisa hilang jika kapal mengalami kecelakaan saat berlayar serpti misalnya tenggelam,” jelas deden.
Deden menambahkan, mungkin surat tersebut bukan hilang akan tetapi sengaja di buang, lalu membuat surat-surat baru yg mengatas namakan nama mereka pribadi.
“Karna itu kecurigaan kami semakin kuat bisa jadi sarana penangkap ikan ini dijadikan ATM berjalan Oleh Oknum-Oknum yang telah mengelapkannya, bisa saja sarana penangkap ikan itu disewakan pada nelayan di daerah lain,” tutup Deden
Laporan : Redaksi
Komentar