Oleh: Muh. Deden Sofiadi
Mentri pergerakan BEM Mandala Waluya.
SultraOne.Com, Opini – Covid 19 atau di kenal dengan virus corona, merupakan virus yang sangat ditakuti oleh semua manusia, tak terkecuali masyarakat di indonesia.
Ketakutan masyarakat akan virus covid 19 atau virus corono sangat berdasar, sebab sampai hari ini belum ada obat penyembuh yang secara paten bisa menyembuhkan orang yang terjangkit Virus tersebut. Hal itu di rasakan juga oleh masyarakat dibeberapa desa yang ada di Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Itu semua sebabkan oleh adanya aktifitas pelabuhan penyebrangan Amolengo-Labuan yang bertempat di Desa Langgapulu.
Untuk menghilangkan ketakutan tersebut, saya dan beberapa pemuda Desa Amolengo mencoba melakukan kordinasi dengan Camat Kolono Timur dan Polsek Kolono untuk bagaimana membantu pemerintah mengendalikan persebaran virus corona dan mengurangi ketakutan warga Kecamatan Kolono Timur.
Dari awal wabah corona memasuki wilayah Sultra, sampai hari ini tidak ada giat-giat pencegahan penularan covid 19 di areal pelabuhan. Terlebih lagi Camat Kolono Timur mengatakan bahwa “pelabuhan tersebut bukan wilayah Kabupaten Konawe Selatan melainkan wilayah Dinas Perhubungan Sulawesi Tenggara”, dan mereka juga telah menyediakan tim medis yang akan melakukan giat (covid 19) namun pihak pelabuhan tidak menyediakan tempat ujarnya.
Mendengar apa yang telah di ucapkan Camat Kolono Timur kami mencoba menemui pihak pelabuhan penyebrangan Amolengu-Labuan. Namun saat ingin kami temui dia beralasan mau ke Kendari. Sikap yang ditunjukkan tersebut merupakan sikap tidak baik dalam membantu pemerintah menekan persebaran virus corona.
Untuk itu pemuda Desa Amolengu dan masyarakat menyatakan sikap keras, jika tidak ada tim satgas pencegahan virus corona di penyebrangan Amolengu-Labuan kami akan memblokade akses masuk area pelabuhan, karna kami menganggap aktifitas pelabuhan mengancam nyawa di semua Desa yang ada di Kecamatan Kolono Timur.
Komentar