SULTRAONE.com.Konawe – Target besar telah ditetapkan. Bupati Konawe, Yusran Akbar, resmi menggerakkan seluruh kekuatan daerah untuk mengejar Adipura 2025, sebuah penghargaan nasional yang menjadi simbol keberhasilan pengelolaan kebersihan dan lingkungan perkotaan. Tidak main-main, Bupati menyebut misi ini sebagai “operasi penyelamatan reputasi daerah”, bukan sekadar rutinitas tahunan.
Sejak Juli lalu, Yusran dan timnya telah memetakan lokasi-lokasi kritis yang menjadi titik pantau utama penilaian Adipura, mulai dari kawasan pemukiman, pertokoan, fasilitas publik, hingga objek wisata. Pemetaan ini bukan hanya sebagai panduan, tetapi juga sebagai pendorong seluruh perangkat daerah dan masyarakat untuk fokus pada area yang menentukan skor akhir Adipura.
Bupati Yusran Akbar tidak hanya mengandalkan kegiatan gotong royong massal. Ia mendorong pembangunan sistem pengelolaan kebersihan yang lebih terukur, dengan mengalokasikan minimal 3% APBD untuk mendukung modernisasi pengelolaan sampah.

Langkah ini meliputi:
Penyediaan fasilitas pengelolaan sampah modern
Penerapan Rencana Induk Pengelolaan Sampah (RIPS)
Penguatan regulasi pembuangan sampah
Pengawasan intensif lokasi rawan
Sebagai penegasan, Bupati mengeluarkan peringatan serius bagi masyarakat ataupun pelaku usaha yang masih membuang sampah secara sembarangan. Ia tidak ingin Konawe kembali dicap sebagai “kota kotor”, gelar yang selama ini menjadi momok bagi daerah yang gagal memenuhi standar nasional.
Adipura bukan penghargaan sembarangan. Standarnya tinggi dan pengawasannya ketat. Untuk meraihnya, Konawe harus memenuhi beberapa indikator, antara lain:
Nilai minimal 73 untuk Adipura
Nilai minimal 75 untuk Adipura Kencana
Cakupan pengangkutan sampah di atas 75% wilayah perkotaan
Kebersihan permanen, bukan hanya saat mendekati penilaian
“Inilah saatnya seluruh elemen bergerak. Ini bukan sekadar bersih-bersih biasa,” ujar Yusran saat diwawancarai.Minggu (16/11/2025).

Ia menunjukkan daftar lokasi yang ditandai sebagai zona titik pantau, mulai dari jalanan permukiman hingga kawasan wisata.
Setiap titik pantau kini menjadi medan pembuktian komitmen pemerintah, pedagang, sekolah, hingga masyarakat umum.
“Ini adalah misi bersama. Titik-titik ini adalah cermin kita semua,” tegas Yusran, menandai bahwa era pembiaran sampah sudah berakhir.

Mulai dari gang pemukiman, pasar, fasilitas kesehatan, sekolah, hingga pantai wisata—semua menjadi fokus pemeriksaan. Tidak ada ruang untuk lalai, tidak ada toleransi untuk sampah yang berserakan.
Upaya ini adalah langkah berani yang dapat mengubah wajah Unaaha. Keberhasilan meraih Adipura tidak hanya ditentukan oleh gebrakan Bupati, tetapi oleh partisipasi masyarakat. Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya, pengelolaan sampah rumah tangga, serta kedisiplinan menjaga lingkungan akan menjadi faktor penentu.
Jika semua elemen bergerak bersama, mimpi Konawe meraih Adipura 2025 bukan lagi utopia, tetapi target realistis menuju Konawe yang lebih bersih, hijau, dan berprestasi. Sebuah wujud nyata dari visi Konawe Bersahaja.
Daftar Lengkap Titik Pantau Adipura 2025 di Konawe
Zona Pemukiman & Pasang Surat (10 Lokasi)
Fokus pembersihan dan ketertiban permukiman, mencakup:
Kelurahan Arombu
Kelurahan Tumpas
Kelurahan Asinua
Desa Ahuhu
Desa Bajo Indah
Jl. A. Yani
Jl. Simin
Beberapa titik pemukiman lain yang menjadi barometer kebersihan harian
Zona Pertokoan & Jalan Raya (13 Lokasi)
Sektor paling disorot oleh tim penilai:
Jl. Sultan Hasanuddin
Jl. Jendral Sudirman
Jl. Sapati
Jl. Diponegoro
Kawasan pusat ekonomi dan pertokoan
Zona Fasilitas Publik Kritis (24 Lokasi)
Area sensitif dengan traffic tinggi:
RSUD Konawe
UPTD Pasar Asinua
Pasar Wawotobi
Puskesmas-Puskesmas
11 sekolah (SD, SMP, SMA)
Fasilitas pelayanan masyarakat lainnya
Zona Lingkungan & Wisata (17 Lokasi)
Indikator utama kualitas lingkungan:
Kanal Tuoy
Sungai Konaweeha
Hutan Kota
Taman Permata
6 pantai wisata, termasuk Pantai Cikal dan Toronipa (Red/SO)











Komentar