oleh

Tersentuh Kisah Pilu, Bupati Konawe Yusran Akbar Rogoh Kantong Pribadi Bantu Keluarga Disabilitas di Rumah Reyot

-Konawe-1,046 views

SULTRAONE.com.Konawe – Kisah pilu pasangan lansia penyandang disabilitas di Kelurahan Lawulo, Kabupaten Konawe, yang hidup di rumah reyot tanpa fasilitas MCK, akhirnya mengetuk hati Bupati Konawe, H. Yusran Akbar, ST. Tak menunggu birokrasi berbelit, orang nomor satu di Konawe itu langsung merespons cepat dengan memberikan bantuan tunai dari kantong pribadinya.

Bantuan sebesar Rp10 juta itu disalurkan melalui Plt. Sekretaris Dinas PUPR Konawe, Robin Hermansyah, pada Rabu, 17 September 2025. Robin mendatangi langsung kediaman La Bade dan istrinya, pasangan lansia penyandang disabilitas yang tinggal di rumah berbilik papan yang nyaris roboh.

“Bantuan ini merupakan bantuan pribadi H. Yusran Akbar untuk meringankan beban warganya,” ujar Robin usai menyerahkan bantuan tersebut.

Namun bukan hanya uang tunai yang diberikan. Robin juga membawa pesan langsung dari Bupati Yusran. Ia menginstruksikan agar Dinas PUPR segera mengambil langkah konkret, terutama membangunkan fasilitas Mandi, Cuci, Kakus (MCK) untuk keluarga ini.

“Beliau juga menginstruksikan kepada kami untuk melihat secara langsung kondisi warganya tersebut. Dan yang utama, Bupati telah memerintahkan untuk segera membangunkan WC bagi keluarga ini. Ini adalah wujud kepedulian langsung yang beliau perintahkan untuk segera ditindaklanjuti,” tambah Robin.

Kisah Pahit Hidup di Tengah Kekurangan

La Bade dan istrinya hidup dalam kondisi yang jauh dari kata layak. Rumah sederhana mereka berdinding papan lapuk, lantai lembab, dan nyaris roboh. Tak ada fasilitas MCK di dalam rumah, sehingga untuk buang air mereka harus menumpang di rumah tetangga.

Kondisi ini kian berat karena La Bade hanya bisa bekerja serabutan di kebun sawit dengan penghasilan tak menentu. Sementara istrinya mengalami gangguan penglihatan sehingga nyaris tak bisa beraktivitas sendiri. Tragisnya, keluarga ini selama ini tidak tersentuh program bantuan sosial pemerintah.

Respons Cepat yang Jadi Kritik Terselubung

Kisah keluarga ini baru mencuat ke publik setelah pemberitaan media menggambarkan kehidupan mereka yang memilukan. Publik pun bertanya-tanya bagaimana keluarga dengan kondisi seberat itu bisa luput dari perhatian pemerintah.

Respons cepat Bupati Yusran Akbar dengan turun tangan langsung dari kantong pribadinya bukan hanya memberi harapan bagi La Bade dan istrinya, tetapi juga menjadi kritik terselubung terhadap birokrasi yang kerap lamban bergerak.

Tindakan spontan sang bupati memperlihatkan bahwa kepedulian pejabat tidak harus menunggu prosedur panjang. “Kepekaan hati bisa lebih cepat dari roda birokrasi,” demikian komentar salah satu warga Lawulo yang ikut menyaksikan penyaluran bantuan.

Harapan Jadi Titik Awal Perubahan

Meski bantuan tunai dan rencana pembangunan WC untuk keluarga La Bade merupakan langkah awal, masyarakat berharap aksi ini tidak berhenti sebagai respons insidental. Mereka ingin agar kepedulian tersebut menjadi preseden bagi penanganan persoalan kemiskinan dan disabilitas di Konawe secara lebih sistemik.

Langkah Bupati Yusran Akbar bisa menjadi cermin bagaimana kebijakan publik semestinya menyentuh rakyat langsung, tanpa menunggu waktu lama. Jika komitmen ini berlanjut, harapan untuk kehidupan yang lebih layak bagi warga kurang mampu di Konawe perlahan bisa menjadi nyata.(Red/SO)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *