oleh

Optimalisasi Sektor Pertanian Konawe, Bupati Yusran Akbar Pimpin Temu Teknis Penyuluh dan UPTD Pertanian

SULTRAONE.com.Konawe– Kabupaten Konawe kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor pertanian melalui gelaran Temu Teknis Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pertanian. Acara yang berlangsung di Aula Wekoila ini menjadi wadah kolaborasi strategis yang dipimpin langsung oleh Bupati Konawe, H. Yusran Akbar, ST. Tujuannya jelas, yaitu mengakselerasi program pertanian demi mencapai swasembada dan ketahanan pangan di daerah.Kamis (3/7/2025

Kegiatan yang bertemakan “Akselerasi Program Pertanian Menuju Konawe Berdaya Saing, Sejahtera, Adil, dan Berkelanjutan” ini, turut dihadiri oleh perwakilan Kementerian Pertanian RI, BMKG Kendari, Sekretaris Daerah Konawe Ferdinand Sapan, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta ratusan penyuluh pertanian yang menjadi garda terdepan pembangunan pertanian di Konawe. Kehadiran berbagai pihak ini menegaskan tekad kuat daerah untuk mendukung visi nasional dalam mencapai kemandirian pangan.

Bupati Konawe Yusran Akbar bersama Sekda Konawe Ferdinand dan Kadis Petanian H.Gunawan Samad

Kepala Dinas Pertanian Konawe, H. Gunawan Samad, tidak dapat menyembunyikan rasa bangganya melihat antusiasme para penyuluh pertanian yang berkesempatan berinteraksi langsung dengan Bupati. Ia mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 242 penyuluh pertanian yang tersebar di seluruh wilayah Konawe, terdiri dari 92 Aparatur Sipil Negara (ASN), 34 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kabupaten, 39 PPPK Provinsi, dan 73 Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD).

“Merekalah tulang punggung keberhasilan program pertanian, baik dari kabupaten, provinsi, maupun pusat,” tegas Gunawan, menggarisbawahi pentingnya peran para penyuluh dalam mengawal berbagai inisiatif pertanian.

Dinas Pertanian Konawe sendiri sedang menggulirkan sejumlah program strategis yang bertujuan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani. Program -program tersebut meliputi pencetakan sawah baru, restorasi lahan pertanian, penyediaan sarana produksi pertanian (saprodi) seperti pupuk dan pestisida, mekanisasi pertanian melalui bantuan traktor, hingga pengembangan jaringan irigasi.

Peserta Teknis Penyuluh dan UPTD Pertanian

Gunawan menekankan bahwa kesuksesan semua program ini sangat bergantung pada pendampingan dan bimbingan aktif dari para penyuluh. “Tanpa mereka, mustahil program ini sukses,” ujarnya.
Tantangan dan Harapan untuk Peningkatan Kinerja

Meskipun demikian, tantangan masih membayangi. Salah satu kendala utama yang dihadapi oleh para penyuluh adalah terbatasnya fasilitas penunjang, khususnya kendaraan roda dua.

“Kami berharap ke depan pemerintah dapat menyediakan fasilitas ini agar kinerja penyuluh lebih maksimal,” harap Gunawan, menyuarakan aspirasi para penyuluh agar dapat menjangkau lebih banyak petani dan wilayah.

Di sisi lain, Bupati Yusran Akbar menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi para penyuluh dalam mengawal program pertanian. Ia menegaskan bahwa Kabupaten Konawe memiliki mandat besar dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi untuk memproduksi 500 ribu ton gabah kering giling (GKG), yang merupakan setengah dari target provinsi sebesar 1 juta ton.

“Ini bukan angka kecil, tapi saya optimistis kita bisa capai,” terangnya penuh semangat, menunjukkan keyakinan penuh terhadap potensi pertanian Konawe.
Yusran menegaskan bahwa sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian Konawe.

Dengan dukungan infrastruktur vital seperti Bendung Wawotobi yang mengairi 18 ribu hektare lahan dan Bendung Ameroro seluas 3.600 hektare, serta ketersediaan lahan yang melimpah, ia sangat yakin Konawe mampu mewujudkan visi besar Presiden Joko Widodo untuk mencapai ketahanan pangan nasional.

“Kita harus satukan persepsi untuk membawa Konawe menuju kemajuan pertanian yang sejahtera, adil, bermartabat, dan bersahaja,” pungkasnya, menyerukan sinergi dan kolaborasi dari semua pihak untuk mencapai tujuan bersama.

Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah, Kementerian Pertanian, dan para penyuluh di lapangan, Konawe optimis dapat mencapai target produksi yang ambisius, sekaligus menjadi garda terdepan dalam mewujudkan swasembada dan ketahanan pangan di Indonesia.(Red/SO)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *