oleh

Detik-Detik Mencekam Penyelamatan Wa Sarina dari Serangan Buaya di Pesisir Tondasi

-Sultra-604 views

SULTRAONE.com.Muna Barat – Sebuah insiden mengerikan menimpa Wa Sarina (55), seorang nelayan asal Desa Wanseriwu, Kecamatan Tiworo Tengah, Muna Barat, yang diterkam buaya saat mencari kerang. Berdasarkan hasil pengecekan lapangan dan keterangan saksi, pihak kepolisian merevisi lokasi kejadian yang semula disebut di Desa Lasama, menjadi di pesisir Desa Tondasi, Kecamatan Tiworo Utara.

IPDA Muhammad Saleh, Kapolsek Tiworo Tengah, menjelaskan bahwa revisi ini dilakukan setelah anggotanya turun langsung ke lokasi. “Awalnya kami menerima informasi dari warga secara lisan, namun setelah anggota turun langsung dan mengambil keterangan dari para saksi, lokasi kejadian sebenarnya terjadi di pesisir Tondasi,” jelas IPDA Saleh pada Minggu (20/7) sore.

Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 14.35 WITA, ketika Wa Sarina sedang mencari kerang di tengah anak sungai saat air laut surut. Tiba-tiba, seekor buaya muncul dan langsung menerkam, menggigit bagian perut korban hingga mengalami luka serius.

“Korban sedang mencari kerang saat air laut surut. Sekitar pukul 14.35 WITA, korban berada di tengah anak sungai dan tiba-tiba diterkam buaya yang menggigit bagian perutnya,” ungkap IPDA Saleh.

Kepolisian telah melakukan pemeriksaan mendalam terhadap para saksi dan mendokumentasikan semua informasi untuk laporan resmi.

“Dari hasil pemeriksaan fisik dan keterangan saksi, dapat dipastikan korban diterkam buaya di pesisir pantai Desa Tondasi,” tegasnya.

Mengantisipasi kejadian serupa, Kapolsek mengimbau warga untuk selalu waspada, terutama saat beraktivitas di daerah pesisir dan aliran sungai yang dikenal rawan buaya.

“Kami minta masyarakat lebih hati-hati, terutama saat beraktivitas di pesisir dan aliran sungai,” tambahnya.

Detik-detik penyelamatan Wa Sarina yang penuh ketegangan diceritakan oleh La Dahlan (60), adik ipar korban sekaligus saksi mata. Ia bersama korban dan kedua anaknya, Anton dan Ali, berangkat dari rumah pada pukul 10.20 WITA menuju pesisir Tondasi untuk mencari kerang. La Dahlan sempat memperingatkan mereka.

“Saya bilang, ‘Kalian jangan menyebrang sungai kalau cari kerang, bahaya itu,’ dan mereka mengiyakan,” kenangnya.

Namun, sekitar pukul 14.20 WITA, Wa Sarina terlihat masuk lebih dalam ke aliran sungai. Hanya berselang lima belas menit kemudian, buaya muncul dan menerkamnya. Dalam kepanikan, La Dahlan segera bertindak.

“Saya langsung lari bersama Anton dan Ali. Saya pegang tangannya, Ali menyelam cari kepala buaya. Tidak lama buaya melepas gigitannya,” ujar La Dahlan.

Anton (28), putra korban, juga berjuang keras membantu ibunya. “Saya tendang tapi belum lepas. Adik saya Ali datang dan pijit mata buaya itu. Baru buaya lepaskan gigitan,” ungkap Anton.

Ali (25), sang adik, menjadi pahlawan dengan keberaniannya. Ia menyelam dan menekan kedua mata buaya hingga predator itu akhirnya melepaskan gigitannya dan pergi.

Setelah berhasil dilepaskan dari gigitan buaya, Wa Sarina segera dievakuasi ke perahu, kemudian dibawa menuju Pelabuhan Tondasi. Dari sana, korban langsung dilarikan ke RSUD Muna Barat untuk mendapatkan penanganan medis darurat. Saat ini, Wa Sarina sedang menjalani operasi akibat luka serius yang dideritanya.(Red/SO)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *