SultraOne.com.Konawe – Pemerintah kabupaten Konawe khususnya Dinas Ketapang menjalankan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Tahun 2022 ini,melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik sebesar Rp 400 juta untuk mendukung program pemenuhan pangan keluarga tersebut.
program P2L yang akan digunakan 12 kelompok wanita tani (KWT) yang tersebar pada beberapa kecamatan di otorita setempat.
Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan Konawe, Muhammad Akbar mengatakan program P2L dulunya dikenal dengan sebutan program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
“Program P2L diimplementasikan melalui pemberdayaan masyarakat semisal KWT. Yang mana, KWT dibina untuk memanfaatkan pekarangan dengan aneka tanaman. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan pangan guna meningkatkan pendapatan keluarga”,kata Akbar sapaan akrabnya saat ditemui awak media,senin (22/08/2022)
Lanjut Akbar, jadi ini untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Konawe itu sendiri. Program ini sejalan dengan visi misi Bupati Konawe dalam hal mendukung ketahanan pangan,disamping mendukung ketahanan pangan di Konawe, program P2L juga dimaksudkan untuk mengentaskan masalah stunting yang kini mendapat atensi serius dari pemerintah pusat. Lewat program P2L, peningkatan gizi masyarakat diharapkan juga bisa sekaligus terpenuhi.
Mantan Camat Unaaha itu, menjelaskanProgram ini sudah sementara berjalan melibatkan 12 KWT di beberapa kecamatan. Terdiri dari delapan KWT bagian pengembangan, serta empat KWT bagian penumbuhan,” beber mantan Camat Unaaha itu.
“Dalam mendukung program P2L, pihaknya telah menyiapkan duit Rp 400 juta untuk 12 KWT. Lewat sokongan anggaran tersebut, minimal KWT bisa memenuhi kebutuhan pangan keluarga dari hasil pekarangannya sendiri”,ungkap Akbar.
Akbar menambahkan,sumber pangan berkelanjutan untuk meningkatkan ketersediaan pangan masyarakat luas melalui optimalisasi program P2L,
Sehingga akan tumbuh kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah tangga. Termasuk, lahan lainnya yang tidak produktif itu juga bisa dimanfaatkan,pungkasnya
Laporan : Mahmud.Tahir
Komentar