SultraOne.Com, Opini- Jika semua Pihak Komitmen untuk mencegah Penyebaran Virus COVID-19 sudah semestinya dimulai dengan Informasi informasi yang benar/jujur dan akurat agar masyarakat tidak bingung dan semakin panik.
Terkait keresahan masyarakat mengenai kehadiran Puluhan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina di Bandara Haluoleo Sulawesi Tenggara (Sultra) Sebagaimana di lansir di beberapa Media Lokal maupun Nasional, Kapolda Sultra menanggapi dengan mengatakan “Selama ini mereka memang tidak kembali ke China. Jadi para TKA tersebut dari Jakarta, mengurus izin kerja dan memperpanjang kontrak di Jakarta, akan kembali ke tempat smelter melalui Bandara Haluoleo Kendari” tapi Pernyataan tersebut di bantah oleh Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Tenggara yang mengatakan “Kalau mereka urus perpanjangan kerja harus melalui Dinas Transmigrasi dan tenaga Kerja di Daerah, tapi tidak pernah di keluarkan, saya sudah melakukan pengecekan di Kementrian tapi data mereka tidak ada”.
Dua pernyataan yang saling bertolak belakang dan membingungkan masyarakat, Kalau benar apa yang di sampaikan oleh Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Tenggara berarti TKA tersebut adalah TKA Ilegal sebab mereka tidak Terdata di Kementrian hal Ini semakin menguatkan isu adanya TKA Ilegal selama ini berhembus di Sultra maupun di Morowali. Kami berharap Polda Sultra bekerja sama dengan instansi lain untuk memanggil kembali seluruh TKA tersebut untuk di kroschek ulang mengenai kebenaran kelengkapan data-datanya kalau perlu di umumkan di publik agar tidak menimbulkan keresahan dan kecurigaan di tengah masyarakat.
Kemudian kita juga harus bisa menyadari bahwa disetiap musibah yang menimpa pasti ada hikmah yang terselip begitu juga dengan mewabahnya virus Covid-19 mengungkapkan adanya puluhan TKA Cina yang tiba di Bandara Haluoleo di duga tidak memliki data di kementrian dengan kata lainMereka TKA ilegal.
Sekuat apapun kebohongan itu di tutupi pasti akan terungkap juga, saya tidak menuduh hanya menduga saja sebagai bahan renungan kita semua bahwa jika Benar selama ini Pemerintah atau pihak lain menyembunyikan Keberadaan TKA Ilegal mungkin melalui insiden di Bandara Haluoleo inilah cara Tuhan untuk memberikan kita petunjuk untuk memutus mata rantai kebohongan karena kalau tidak kebohongan akan terus melahirkan kebohongan baru yang membuat rakyat marah dan Tuhan murka.
Belum lagi mengenai kebenaran TKA tersebut apakah terjangkit Virus COVID-19/Corona atau tidak sebab hanya bermodalkan Surat keterangan dari karantina kesehatan, dan perizinan dari Imigrasi sebelum mereka tiba di Kendari saja tidak cukup mestinya setiba di Kendari harus dilakukan pengecekan kembali atau perlu di Karantina karena kita tidak tahu dalam Perjalanannya dia memegang apa saja atau bersentuhan dengan siapa kita tidak tahu toh sekelas Mentri Perhubungan saja bisa terjangkit padahal ini pejabat Negara yang tentunya tingkat pengamanan kesehatannya lebih ekstra dari sekedar TKA tersebut. Sehingga tindakan masyarakat untuk memvideo dan membagikannya ke Publik itu adalah hal wajar sebagai bentuk spontanitas dan kepanikan akan kehadiran mereka dengan jumlah yang cukup banyak apalagi ditengah situasi mencekam mewabahnya Virus Corona yang notabanenya memang sumber penyakit tersebut berasal dari Cina. Ikhtiar Pemerintah untuk mencegah penyebaran Virus Corona akan menjadi percuma jika akses keluar masuk untuk orang luar masih terbuka lebar dan kebijakan pemerintah meliburkan porses belajar mengajar saja tidak cukup mesti ditunjang dan dipastikan alat medis untuk pencegahan maupun pengobatan Virus Corona itu tersedia agar tidak panik dan kebingungan nantinya, mana lagi tempat tempat hiburan malam juga harus ditutup begitu juga tempat wisata pokoknya kesehatan warga lebih utama dari sekedar mencari keungtungan ekonomis.
Terakhir saya ingin sampaikan bahwa Corona ini bukan aib yang harus disembunyikan karena butuh penangananan medis agar tidak menyebar ke orang-orang yang kita sayangi sehingga tidak berlebihan jika ada orang dari luar daerah yang masuk itu harus dikarantina mengingat Jakarta khususnya sedang maraknnyapenyebaran Virus Corona apalagi jika orang itu adalah TKA asal Cina tentu ini menimbulkan ketakutan berlebihan di masyarakat. Kalau misalkan video itu tidak beredar saya yakin juga belum tentu ada klarifikasi dari Pemerintah Maupun pihak kepolisian sementara hal tersebut di saksikan dan diketahui oleh msayarakat sekitar dan akanlebih menimbulkan pemikiran yang tidak tidak. Khusus untuk TKA asal Cina tersebut juka terbukti tidak memiliki data lengkap atau tidak terdata di Kementrian sebaiknya di pulangkan saja karena itu Virus masyarakat juga namanya.
Penulis : Ramdhan Riski Pratama, SH.
Komentar