oleh

Kepala DLH Konawe; Setiap Kilogram Sampah Bernilai Rp. 7.000

-Sultra-1,577 views

SultraOne.Com, Konawe – Pemerintah Kabupaten (pemkab) Konawe melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akan mengefektifkan penanganan sampah yang berbasis ekonomis, mulai Tahun 2020.

Hal tersebt diungkapkan oleh Kepala DLH Ilham Jaya, saat di ketemui awak media pada Senin, 20 Januari 2020.

Dikatakannya, untuk menggenjot partisipasi masyarakat dengan memanfaatkan hadirnya Bank Sampah sebagai solusi jangka panjang dalam mengatasi persoalan sampah di daerah berjuluk Negeri Leluhur Tanah Kerinduan tersebut, saat ini Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe tengah menggalakkan pemanfaatan Bank Sampah kepada masyarakat setempat.

Selain mampu mengurangi produksi sampah rumah tangga yang dihasilkan warga, katanya, ada nilai ekonomis yang didapat bagi warga yang menyetorkan sampahnya di Bank Sampah yang telah tersedia di beberapa wilayah se-Konawe.

“Ada keuntungan dari setiap kilogram sampah yang disetorkan. Limbah berupa kardus dan kertas bekas, bisa dikonversi menjadi tabungan bagi nasabah bank sampah. Setiap kilogram sampah yang kita setor, saldo di buku rekening bank sampah akan bertambah tujuh ribu rupiah.” Kata Ilham Jaya.

Ilham Jaya menyebut, ada 5 gerai Bank Sampah yang terdata di Konawe saat ini. Rinciannya, dua gerai bank sampah yang berbasis sekolah yakni di SMAN 1 Unaaha dan SDN 1 Unaaha. Tiga lainnya, yakni bank sampah berbasis masyarakat. Masing-masing, bank sampah Unaaha yang berada di eks kantor Kebersihan dan Pertamanan Konawe, bank sampah Morina di kelurahan Asinua dan bank sampah Sehat Lingkungan di Desa Baruga Kecamatan Uepai.

“Semuanya sudah berjalan pengelolaannya. Tinggal bagaimana pemerintah dan masyarakat memanfaatkan bank sampah itu secara efektif,” pintanya.

Selain itu, lanjut Ilham Jaya, ditahun 2019 lalu instansi yang dipimpinnya telah mengalokasikan pembangunan bank sampah induk di pasar Asinua yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Namun, ia tak menyebut nominal anggaran yang diporsikan untuk pembuatan bank sampah induk tersebut. Yang jelas, katanya, bangunan fisik bank sampah induk di pasar Asinua itu telah rampung sepenuhnya.

“Paling lambat Februari 2020, kita akan bentuk pengurus bank sampah induk itu. Nantinya, sampah-sampah di pasar Asinua atau kelurahan sekitar bisa ditampung disitu. Sampah yang tidak bisa diuangkan, mungkin bisa diolah menjadi kompos bagi tanaman warga.” Tutupnya.

Laporan : Redaksi

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *