SultraOne, Konawe – Jalan penghubung antar Konawe Utara (Konut), Konawe dan Kota Kendari, kian dikeluhkan para masyarakat khususnya pengguna jalan yang terletak di Desa Pohara,Kecamatan Sampara.
Direktur Lembaga Pemerhati Potensi Desa (LP2D) Sulawesi Tenggara (Sultra),Sukri Tahir,SH mengatakan keprithatinannya atas kondisi jalan Sampara itu.Ia pun mendesak agar pemerintah segera bertindak.
“Pemerintah harus gerak cepat,karena jalan ini sangat-sangat penting,Gimana tidak gelisah, saya ini hampir tiap hari lewati jalan ini, kondisi jalan terus menunjukkan tanda-tanda longsong susulan, seperti retakan yang mulai bermunculan,”kata Sukri saat ditemui disekretariat LP2D,Jum’at (01/3/2019).
Pemda Konawe maupun Pemprov Sultra dapat saling berkoordinasi terkait teknis jalan itu, Terlebih status jalan Sampara yang masuk jalan nasional,Kita berharap Pemda konawe dapat bersinergi dengan Pemprov berkoordinasi dengan lembaga teknis yang menangani tentang jalan nasional,Ungkapnya
Lanjutnya,Ini tidak bisa kalo dilakukan secara normatif, harus ada gerakan extra ordinary demi kepentingan masyrakat yang mendesak, sudah banyak masyarakat yang mengeluh bahkan pejabat daerah pun banyak yang mengeluhkan tapi solusi belum ditemukan
Ia mempertanyakan,komitmen pemerintah terkait jalan itu,Soal pendaaan padahal bisa menggunakan anggaran bencana,jalan ini sudah sangat membahayakan. Untuk itu, ia berharap pemerintah sesegera munkin bertindak, sebelum ada korban yang ditimbulkan.
“Kerja ini butuh waktu secepatnya dimulai,kan bisa kerja dulu,uangnya belakangan, yang penting ada jaminan kepastian anggarannya,”Tutupnya.
Perlu diketahui sekitar 60 persen termaksud badan jalan yang terkena dampak longsor. Kedalamannya mencapai 5-10 meter.
Arus lalulintas ikut terpengaruh, jika jalan itu dimaksudnya untu dua arus, kini hanya bisa dilalui satu arah. Untuk kendaraan besar harus antri untuk melalui jalan itu.
Laporan : Redaksi
Komentar