SultraOne.com.Konawe – Pemerintah Kabupaten Konawe meraih penghargaan bergengsi dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa (KSK) berhasil membawa Kabupaten Konawe,menjadi Kabupaten urutan ke 7 secara nasional dengan nilai investasi yang masuk sebesar Rp 20.056 Triliun pada Tahun 2021 lalu.
Bupati Konawe yang akrab disapa KSK saat konferensi pers di Kecamatan Wonggeduku,Kamis (17/2/2022). mengatakan,dirinya memberikan apresiasi kepada BKPM dan Pemerintah Pusat atas penghargaan yang diberikan itu, Penghargaan ini akan menjadi salah satu pemicu semangat dalam membangun daerah.
Sejak Tahun 2018 hingga 2021 lalu, investasi yang masuk di Konawe cukup besar yakni sebanya Rp 31.4 Triliun. Namun, pandemi Covid-19 yang menerpa dunia berdampak pada kenaikan investasi Tahun 2021.
“Banyak lagi yang mau investasi di Konawe, kemungkinan Rp 32 Triliun dan kalau ini terjadi baru pertama di Sulawesi Tenggara ini kita akan bangun suatu pabrik baterai,karena kemarin saya putar disuatu lokasi saya pikir para investor hebat, tidak mungkin mereka bikin pabrik kalau suku cadang kurang,” kata KSK
Lanjut Bupati Konawe dua periode ini, prestasi ini tidak terlepas dari dukungan seluruh masyarakat dan aparat keamanan yaitu TNI dan Polri yang turut serta menjaga keamanan dalam hal ini iklim investasi di Konawe.
“Membangun suatu daerah bukan hanya dengan mendirikan gedung-gedung tinggi dan mewah. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi juga merupakan bagian dari membangun daerah.2020 kita di angka 11 persen, sekarang karena Covid kita masih diangka 6,42 persen,kita masih bertahan karena adanya industri sehingga tahun ini kita usahakan kasih naik lagi ini kita punya pertumbuhan ekonomi,” Ungkap KSK
Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe ini mengungkapkan, untuk memacu pertumbuhan ekonomi lagi di Konawe, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah program andalan,diantaranya pemberian bantuan bibit, pupuk, dan benih ikan kepada masyarakat. Tujuan program ini juga nantinya akan menyasar area kawasan industri yang tentunya akan membutuhkan pasokan sandang dan pangan dari masyarakat.
Hal ini juga untuk mensiasati produk dari luar daerah yang masuk di Konawe sehingga produk masyarakat Kabupaten Konawe lebih terserap oleh pasar.
KSK menambahkan,jadi orang yang banyak ini bagaimana supaya investasi ini disuplai makanannya bahkan tahun ini juga suplai daging sapi yang kita kembangkan dengan sistem IB kita usahakan tahun ini 1000 ekor lagi,pihaknya juga menargetkan tahun ini realisasi investasi di Konawe mencapai Rp 32 Triliun yang dimana investornya berasal dari Amerika, Tiongkok, dan Eropa.
Strategi membawa investor di Konawe, yakni dengan memberikan kemudahan kepada mereka. KSK juga bahkan disebut-sebut sebagai ‘Bapak Investasi’ di Sultra.
“Kalau saya tidak ada persoalan. Kita memimpin banyak hal, kalau lihat orang dari keberhasilannya, kerjanya. Bukan saya harus berkantor lagi setiap hari, tidak keren,yang keren itu kalau masyarakat sudah makan, sehat dan berpendidikan, saat ini di Konawe mulai memberlakukan sistem digital yang akan membantu kemudahan investasi,sementara itu untuk mendukung hal tersebut juga direncanakan Politeknik Negeri akan dibangun di Konawe yang akan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)”‘kata KSK
Kita sudah beli tanahnya di Pondidaha. Sehingga tahun ini kalau Tuhan mengijinkan, DPR sudah menyetujui kita mulai tata Kota Unaaha menjadi Kota nyaman. Kemarin saya sudah ketemu, ada beberapa desain dari Unhas kebetulan. Mudah-mudahan, saya minta semua teman-teman mengawasi,pungkasnya
Ditempat yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Konawe, Dr Ferdinand SP MH menjelaskan, Konawe memiliki perbedaan dengan Kabupaten lainnya di Sultra.
Dimana, Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe saat merancang Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan prinsip dasar ekonomi daerah.
“Ekonomi daerah itu rohnya cuma tiga. Pertama, bagaimana meningkatkan pelayanan publik. Kedua, bagaimana daya saing daerah. Ketiga, bagaimana kemandirian,” jelas Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) ini.
Berikut rincian realisasi investasi dari 10 Kabupaten/Kota:
1. Kab. Bekasi Rp 43,27 triliun dengan 3.402 proyek
2. Kota Surabaya Rp 29,22 triliun dengan 4.030 proyek
3. Kab. Halmahera Tengah Rp 28,81 dengan 51 proyek
4. Kab. Morowali Rp 28,78 triliun dengan 141 proyek
5. Kab. Karawang Rp 26,63 triliun dengan 1.301 proyek
6. Kab. Mimika Rp 20,60 dengan 85 proyek 7. Kab. Konawe Rp 20,06 teriliun dengan 122 proyek
8. Kota Balikpapan Rp 19,60 triliun dengan 1.585 proyek
9. Kota Cilegon Rp 17,80 triliun dengan 338 proyek
10. Kabupaten Gersik Rp 16,76 dengan 1.344 proyek.
Laporan: Mahmud.Tahir ia
Komentar