oleh

Masyarakat Konut Minta Pemerintah Lakukan Tinjauan Ulang Pembangunan Waduk di Kec. Oheo

-Konut-1,099 views

SultraOne.com, Konut – Aliansi masyarakat yang tergabung dalam Forum Kerukunan Keluarga (FKK) LIPUSABEA, menggelar demonstrasi di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan kantor Bupati Konawe Utara (Konut) terkait penolakan rencana pembangunan Kolam regulasi atau waduk pengendali banjir yang rencananya akan dibangun diwilayah kecamatan Oheo kabupaten Konawe Utara Sulawesi Tenggara (Sultra)

FKK LIPUSABEA ini adalah gabungan masyarakat dari empat desa yang berada diwilayah kecamatan Oheo diantaranya, kelurahan Linomoiyo, desa Bendewuta, desa Puuhialu dan desa Sambandete, masyarakat inilah nantinya yang akan merasakan langsung dampak dari rencana pembangunan kolam regulasi atau waduk pengendali banjir

Dalam orasi yang disampaikan, Masa aksi menuntut dinas terkait maupun Pemda Konut dalam hal ini bupati Konut H.Ruksamin untuk melakukan peninjauan kembali terkait penempatan Areal rencana pembangunan waduk pengendali banjir diatas lahan pertanian dan persawahan yang produktif yang selama ini digunakan oleh warga desa sebagai sumber kehidupan dan perekonomian masyarakat secara turun temurun

Tak hanya itu, masyarakat juga kawatir, rencana pembangunan waduk pengendali banjir ditepi pemukiman warga akan mempengaruhi aliran sungai kecil yang bisa menimbulkan bencana yang lebih besar lagi, selain dari pada itu bangunan tersebut juga akan menghilangkan wisata alam telaga tiga warna yang selama ini menjadi ikon wisata diwilayah kecamatan Oheo,

Koordinator lapangan (Korlap), Sapril Basmin dalam orasinya mengatakan, sebagai masyarakat sepantasnya untuk menyambut baik program yang diberikan oleh pemerintah dengan tujuan program tersebut dapat memakmurkan dan mensejahterakan masyarakat

“Program pemerintah ini kami sambut dengan baik, tetapi untuk meminimalisir dampak buruk yang akan dirasakan oleh masyarakat, pemerintah perlu melakukan peninjauan kembali diareal lokasi penempatan proyek dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat demi menciptakan pembangunan yang bermanfaat agar bisa mendorong dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat,” ujar Sapril dalam orasinya dikantor Bupati Konut, Kamis (16/9/ 2021)

Aktifis muda ini juga, mendesak Pemda Konut bersama badan wilayah sungai sulawesi (BWS) IV, agar secepatnya dapat merespon tuntutan masyarakat yang tergabung dalam forum kerukunan keluarga LIPUSABEA

“Apa bila tuntutan kami hari ini tidak di indahkan dalam kurun waktu 5×24 jam (lima hari kedepan), maka kami akan kembali melakukan aksi demonstrasi yang lebih besar lagi dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat yang terdampak,” tegasnya

“Design alam, tuhan telah menyempurnakannya, jangan sesekali untuk merusaknya, ini adalah alam tuhan dalam kuasanya, jangan bertindak seperti tuhan yang mengatur alam hingga mengakibatkan masyarakat kecil menjadi korban dampak dari program pembangunan pemerintah,” pungkas Sapril

Lpaoran : Wiwin Abas

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *