SultraOne.Com, Konawe – Terkait rencana kedatangan sebanyak 500 orang tenaga kerja asing (TKA) ke Provinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten Konawe untuk bekerja di PT.VDNI, forum bersatu masyarakat lingkar tambang (Forbes Maslita) Kecamatan Morosi melihat esensi dasar tentang kedatangan TKA.
Menurut Imran Leru salah satu orator masa aksi berkata, kedatangan TKA dianggap sebuah hal yang positif, semata untuk mempercepat pabrik smelter nikel.
“Dalam proses kegiatan tersebut akan ada transfer keterampilan keahlian dari Tenaga kerja asing ke tenaga kerja lokal, sehingga setelah selesai kegiatan tersebut tenaga kerja lokal dapat mengambil bagian- yg vital dlm proses produksi pabrik nantinya,” bebernya.
Aksi yang dilakukan di pertigaan Desa Besu, Kecamatan Morosi, oleh Ketua LSM Simpul Masyarakat Anti Korupsi Dan Pemantauan Lingkunagn Hidup (Simaklah) Imran Leru menegaskan, bahwasannya pada sisi lainnya kedatangan tenaga kerja asing ini, membuka ruang seluas luasnya penambahan tenaga kerja lokal.
“Kalau penerimaan Tenaga kerja Asing (TKA) dikaitkan suasana kebatinanya, sangat tidak tepat di tengah pandemik itu bukanlah alasan karena pemerintah akan memperlakukan protokol kesehatan yg sangat ketat,” ujarnya.
Lanjut Imran Leru, Pada format CSR perusahaan ini telah mengeluarkan dana miliar untuk membangun jalan beton sepanjang 8 KM di Kecamatan Morosi dan saat ini sudah di nikmati masyarakat lokal.
“Jadi saya melihat tidak ada argumentatif mendasar untuk menolak tenaga kerja asing tersebut. untuk itu sebagai bentuk dukungan kami terhadap investasi yg kondusif, maka kami yg tergabung forum bersatu masyarakat lingkar tambang siap membackup investasi dari pressure yg akan melemahkan investasi,” tegas Imran Leru dalam orasinya.
Laporan : Redaksi
Komentar