oleh

Lalombonda Diproyeksikan Jadi Kampung Kelengkeng, Bupati Konawe Yusran Akbar Dorong Jadi Sentra Hortikultura

-Konawe-75 views

SULTRAONE.com.Konawe – Bupati Konawe, H. Yusran Akbar ST, mendorong Desa Lalombonda, Kecamatan Amonggedo, ditetapkan sebagai Kampung Tematik Buah Kelengkeng. Langkah ini sejalan dengan visi “Konawe Bersahaja” yang fokus pada pembangunan berbasis komoditas unggulan dan ketahanan pangan lokal.

Didampingi Kadis Pertanian Konawe H. Gunawan, Kabid Hortikultura Suknip SP, MP, Camat Amonggedo Hj. Megawati Ahudin, serta aparat Polsek Pondidaha, Bupati Yusran meninjau langsung kebun kelengkeng milik Kepala Desa Lalombonda, Budianto SE, Selasa (26/8/2025).

“Desa Lalombonda harus menjadi contoh desa mandiri berbasis hortikultura. Kelengkeng bukan sekadar buah, tapi aset ekonomi bernilai tinggi,” tegas Bupati Yusran.

Program 10 Pohon per Kepala Keluarga

Budidaya kelengkeng di Lalombonda sudah dimulai sejak 2021 melalui program “10 pohon per KK” yang dibiayai Dana Desa. Skema ini memanfaatkan pekarangan rumah warga untuk meningkatkan pendapatan tanpa membutuhkan lahan luas.

Harga jual kelengkeng di Lalombonda kini berkisar Rp35.000–Rp40.000/kg, sementara harga pasar premium bisa menembus Rp100.000/kg. “Dengan nilai ini, jelas jauh lebih menguntungkan dibanding komoditas tradisional seperti padi atau jagung,” tambah Yusran yang juga Ketua Kadin Konawe.

Varietas Diamond dan Kristal

Menurut Kades Budianto, tanaman kelengkeng mulai berbuah di usia 1,5 tahun dan bisa dipanen kembali pada usia 2 tahun. Lalombonda saat ini membudidayakan dua varietas unggulan:

Diamond – berumur lebih dari 8 tahun, tidak butuh booster saat berbuah, meski daging buahnya tipis.

Kristal – berumur 4 tahun, daging buah tebal dan diminati pasar, namun perlu booster untuk hasil maksimal.

“Kami memakai media tanam organik seperti pupuk kandang, sekam, dan arang sekam. Hasilnya, tanaman lebih sehat dan kualitas buah terjaga,” ujar Budianto.

Rencana Jadi Sentra Kelengkeng Konawe

Kabid Hortikultura Suknip menegaskan Lalombonda akan dikembangkan sebagai kebun indukan bibit kelengkeng untuk disebarkan ke desa-desa lain. “Targetnya, Konawe bisa menjadi sentra kelengkeng regional,” jelasnya.

Senada, Camat Amonggedo Hj. Megawati Ahudin berharap Amonggedo bisa dikenal sebagai ikon pertanian kelengkeng di Konawe.

Hingga kini tercatat 51 pohon kelengkeng sudah produktif dan 58 pohon dalam tahap penanaman, menandakan progres yang positif.

Dengan dukungan penuh pemerintah daerah, inovasi desa, dan partisipasi masyarakat, Desa Lalombonda menunjukkan bahwa komoditas lokal bisa menjadi penggerak ekonomi.

Langkah ini bukan hanya panen buah, tetapi juga panen masa depan bagi Konawe.(Red/SO)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *