oleh

Menuju Lumbung Pangan Nasional, Bupati Yusran Akbar Buka Temu Wicara Jadwal Tanam dan RPA 2026

-Konawe-54 views

SULTRAONE.com.Konawe – Pemerintah Kabupaten Konawe kembali menunjukkan keseriusannya dalam memperkuat sektor pertanian sebagai lokomotif ekonomi daerah. Hal itu ditandai dengan dibukanya kegiatan Temu Wicara Penyusunan Jadwal Tanam, Pola Tanam, dan Rencana Pemberian Air (RPA) Musim Tanam I, II, dan III Tahun 2026 Zona 3 dan 4, yang dipimpin langsung oleh Bupati Konawe, H. Yusran Akbar, ST, di Bendung Ameroro, Kecamatan Uepai, Rabu (22/10/2025).

Kegiatan strategis tersebut dihadiri Ketua Komisi Irigasi Kabupaten Konawe, pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari, unsur TNI/Polri, para kepala OPD, pengurus P3A/GP3A, gapoktan, kepala desa, serta ratusan petani setempat.

Dalam sambutannya, Bupati Yusran menegaskan bahwa komisi irigasi merupakan forum penting yang menjembatani kepentingan pemerintah dan petani demi optimalnya pengelolaan jaringan irigasi di Kabupaten Konawe.

“Komisi Irigasi menjadi ruang kolaborasi untuk menyelaraskan program pemerintah dan kebutuhan petani. Di forum ini, pola tanam dan jadwal alokasi air dapat diputuskan secara efektif, adil, dan berkelanjutan. Aspirasi petani pun tersampaikan secara langsung,” tegas Yusran.

Menurutnya, penyusunan jadwal tanam dan RPA sangat menentukan produktivitas lahan pertanian. Perencanaan yang matang akan mencegah rebutan air, meminimalkan gagal panen akibat hama, serta menjadi solusi menghadapi ancaman perubahan iklim.

Lebih jauh, Yusran menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari langkah percepatan swasembada pangan yang sejalan dengan agenda pembangunan nasional dalam Asta Cita Presiden RI. Ia optimistis Konawe dapat terus menjadi daerah pemasok beras terbesar di Sulawesi Tenggara, bahkan diperhitungkan secara nasional.

“Dengan pengelolaan irigasi Bendung Ameroro yang maksimal, ditambah kerja sama petani, penyuluh, dan pemerintah, kita siap menjadikan Konawe sebagai daerah mandiri pangan dan semakin sejahtera,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Bupati juga menyoroti peran penting petani, P3A/GP3A, serta gapoktan dalam menjaga jaringan irigasi tersier. Ia menilai, swasembada hanya bisa tercapai jika petani aktif dalam pemeliharaan saluran dan disiplin menjalankan jadwal tanam yang disepakati bersama.

“Petani adalah ujung tombak. Pemerintah hadir memberi kebijakan, pendampingan, dan fasilitas. Tapi keberhasilan ada pada kekompakan kita di lapangan,” kata Yusran.

Pemkab Konawe, lanjutnya, akan terus memperkuat dukungan melalui penyuluh pertanian, program intensifikasi, serta kolaborasi lintas sektor.

Acara tersebut ditutup dengan sesi diskusi antara petani dan pemerintah, membahas usulan teknis, pembagian air irigasi, dan pola tanam yang akan diterapkan di Musim Tanam 2026.

Melalui forum ini, Pemerintah Kabupaten Konawe berharap jadwal tanam berjalan serentak, alokasi air merata, dan produktivitas pertanian meningkat demi Konawe sebagai lumbung pangan yang mandiri, maju, dan berdaulat.(Red/SO)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *