SULTRAONE.com.Konawe – Gerakan nasional menuju swasembada pangan terus digencarkan, selaras dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Kali ini, Kepolisian Resor (Polres) Konawe berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Konawe dan berbagai pihak terkait menggelar penanaman jagung serentak kuartal III tahun 2025. Kegiatan strategis ini berlangsung di kawasan perhutanan sosial yang dikelola oleh Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP) Wawotobi.
Acara penting ini dihadiri langsung oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Kapolda Sultra Irjen Pol Didik Agung Widjanarko didampingi Wakapolda, Danrem 143/Halu Oleo, serta Sekda Provinsi Sultra Drs. Asrun Lio, Ph.D, yang mewakili Gubernur Andi Sumangerukka.
Turut hadir pula Kapolres Konawe, Kajari, Ketua DPRD Konawe, serta Sekda Konawe Dr. Ferdinand, bersama pimpinan TNI-Polri lainnya. Dukungan penuh juga mengalir dari jajaran Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Konawe.
Dalam sambutan yang dibacakan oleh Sekda Provinsi, Gubernur Andi Sumangerukka menegaskan bahwa perhutanan sosial merupakan pilar strategis untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian alam.kami memuji kolaborasi aktif antara TNI-Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam mengelola lahan secara produktif.
“Jika seluruh lahan perhutanan sosial seluas 49,5 hektare ini digarap optimal, maka Sultra berpotensi menjadi salah satu lumbung pangan nasional,” ujar Gubernur.
Program ini, menurutnya, tidak hanya menjawab kebutuhan pangan tetapi juga menyokong peningkatan pendapatan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan.
Lebih lanjut, Gubernur menyatakan bahwa langkah ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya agenda besar mewujudkan swasembada pangan, energi, air, dan ekonomi. Ia menegaskan bahwa sektor pertanian akan menjadi tulang punggung pembangunan daerah ke depan, sebagaimana visi “Sultra Maju, Aman, Sejahtera, dan Religius” bersama Wakil Gubernur Hugua.
“Kesejahteraan petani dan kelestarian lingkungan bukan semata tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama,” tandasnya
Penanaman jagung serentak ini bukan sekadar kegiatan bercocok tanam, melainkan juga simbol penanaman harapan. Harapan akan lahan-lahan yang produktif, petani yang sejahtera, serta lingkungan yang tetap lestari bagi generasi mendatang.
“Semoga langkah ini berdampak nyata bagi masyarakat dan menjadi contoh sinergi pembangunan yang berkelanjutan,” tutup Gubernur.(Red/SO)
Komentar