oleh

Wakil Ketua I DPRD Buton Utara Kampanyekan Anti Bullying Di Sekolah

SultraOne.com.Butur – Ahmad Afif Darvin selaku Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buton Utara (Butur) wanti-wanti kepada seluruh pihak sekolah untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan siswanya terutama Bullying dan kekerasan fisik

“Banyak kasus terjadi justru karena masalah bawaan siswa yang tidak tuntas di luar sekolah tetapi cari pelampiasannya di lingkungan sekolah,” kata Afif, Minggu, 3 Maret 2024

Karena itu, lanjut dia, harus ada program di sekolah yang memungkinkan terjadinya dialog antara orangtua, siswa, dan pihak sekolah. Sehingga, pelampiasan terhadap masalah bawaan itu tidak terjadi dan masalah siswa ada solusinya.

“Saran saya, harus sering bikin kegiatan semacam curhat bareng antara sekolah, orangtua dan siswa. Sehingga ada ruang saling dengar di sekolah,” ungkap

Selain sekolah, lanjut Ketua Partai Demokrasi Indonesia PerjuanganIon (PDI-P) Dinas Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Butur juga sejatinya perlu lebih aktif ke setiap sekolah.

Tujuannya memberikan penyuluhan dan kegiatan bersama bagi siswa. Kegiatan-kegiatan yang menyatakan dari sudut pandang positif bisa membantu meredam potensi munculnya kasus perundungan.

“DPPPA harus juga ikut berkolaborasi, memberikan penyuluhan, pembinaan tidak hanya pada orang tua tetapi juga pada anak. Mereka harus dilibatkan karena kasus kekerasan fisik dan perundungan di sekolah merupakan masalah yang amat serius dalam dunia pendidikan,” paparnya

Dibutuhkan pendekatan holistik dan mengakar agar tidak terus-menerus terjadi. Olehnya itu pihak sekolah, orangtua murid dan anak didik harus makin sering berinteraksi, berkolaborasi. Nggak bisa mengandalkan satu pihak saja

Pada masa pengenalan lingkungan di sekolah tingkat SMP dan SMA tidak ada lagi bullying tidak ada lagi kekerasan fisik maupun psikologis.

“Tidak ada bullying, tidak ada lagi kekerasan fisik maupun psikologis,” tegasnya.

Dirinya berharap, kepada siswa yang diterima di sekolah pilihannya, dengan merdeka dalam belajar. Sehigga mereka belajar dengan tenang, dengan baik, disetiap sekolah yang ada di Butur, ” kata dia.

Guru tercinta, lanjutnya, tugas anda adalah yang termulia sekaligus tersulit. Ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan.

Menurutnya, merdeka belajar merupakan salah satu upaya kemerdekaan dalam berpikir dan berekspresi. Pada dasarnya, program merdeka belajar ini mempunyai tujuan belajar untuk memerdekakan guru dan siswa.

Namun dalam penerapannya, merdeka belajar akan dikembangkan dengan lebih fleksibel dan juga berfokus pada materi pembelajaran yang esensial serta pengembangan karakteristik siswa serta kompetensi siswa,” tandasnya.(Adv)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *