oleh

Pemda Konawe Bersama BNPB RIGelar Pembekalan Pengurangan Risiko Bencana

-Konawe-322 views

SultraOne.com.Konawe – Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe bersama
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Perencanaan Rehabilitasi dan Rekontruksi BNPB RI menyelenggarakan pembekalan dalam rangka pengurangan risiko bencana lingkup pemerintahan Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). yang digelar Di hotel Nugraha, Unaaha, Kamis, 12 Oktober 2023.

Pembekalan tersebut, dihadiri oleh Direktorat Perencanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB RI, Johny Sumbung bersama jajarannya dan Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe Ferdinand Sapan.

Kegiatan yang dihadiri sebanyak 40 peserta terdiri dari, Lurah dan Camat Se – Kabupaten Konawe dan BPBD Kabupaten Konawe.

Adapun materi yang disampaikan pada pembekalan, Direktorat Perencanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB RI, Johny Sumbung mengatakan, terkait dengan data bencana Indonesia pertanggal 11 Oktober sudah terjadi 3.125.

“Terdiri dari gempabumi, erupsi gunung, banjir. Di Sultra panas. Tapi didaerah Sumatra, Aceh, Kalimantan hujan artinya iklim tidak stabil, ” ujarnya. Kamis 12 Oktober 2023.

Lebih lanjut, Johny Sumbung mengatakan, tiap harinya data akan diupdate tergantung dari daerah yang terdampak.

“Kadang kita dengar bencana. Tapi harus ada dasarnya,”terangnya.

Dalam pembekalan, ia menjelaskan, bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan yang disebabkan baik faktor alam maupun, perbuatan manusia dengan menimbulkan korban jiwa dengan kerusakan lingkungan.

“Ketika Informasi dari BMKG bahwa akan terjadi hujan beberapa hari maka otomatis akan terjadi banjir. Bagaimana kita menyiapkan masyakarat untuk menyelamatkan diri yakni dengan melakukan evakuasi mandiri dengan kesiapsiagaan,” ujarnya.

Ia juga membeberkan, Dari data yang dihimpun BNPB Sultra secara umum masuk dalam zona merah yang artinya memiliki potensi besar dalam bencana alam.

Lebih lanjut, ia menyebut, beberapa langkah strategis perlu dilakukan sebagai pencegahan dan penanganan bencana di daerah.

“Sebagai langka pencegahan perlu dilakukan Mitigasi vegetasi atau enanaman pohon kembali seperti pohon mangrove, “pungkasnya (Red/SO)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *