oleh

Kegiatan Mosehe Wonua,H.Ginal Sambari : Budaya Adalah Aset Bangsa Yang Perlu Dipelihara

-Konawe-644 views

SultraOne.com.Konawe – Anggota Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Konawe menggelar kegiatan Mosehe Wonua (Ritual Adat Tolaki), Jumat (24/2/2023).

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa, Tokoh Adat, Toko Masyarakat dan Pejabat Konawe lainnya, di halaman Kantor Bupati Konawe.

Ketua Dewan Lembaga Adat Tolaki (LAT) Kabupaten Konawe, Abdul Ginal Sambari yang jugaKetua Komisi III DPRD Konawe dalam sambutannya mengatakan adat mosehe ini tidak melanggar syariat keagamaan karena pada praktek pelaksanaannya meminta kepada Tuhan agar wilayah tersebut disucikan serta terjaga dari segala bencana.

Lanjut Abdul Ginal menjelaskan walaupun pakai bahasa Tolaki namun artinya si pembaca Mosehe dia minta pada Tuhan agar di Kabupaten Konawe dihindarkan dari segala bencana serta kita dengar tadi tetap ada doa-doa sesuai ayat suci Al-Qur’an

“Bahwa bukan hanya adat Mosehe, tetapi masih banyak lagi adat suku Tolaki yang tidak melanggar keagamaan,oleh karena itu, pihaknya mengharapkan agar anak muda penerus mau belajar dan menjaga suku budaya.sebagai Ketua Komisi III yang membidangi Budaya, meminta agar kegiatan adat istiadat jangan sampai dilupakan. Karena adat adalah dasar kehidupan sehingga melahirkan masyarakat yang kuat”.kata Ginal Sambari

Ginal Sambari menambahkan Nenek moyang kita yang meletakkan dasar kehidupan dan wilayah sehingga kita bisa menikmati sampai sekarang,budaya adalah aset bangsa yang perlu dipelihara. Karena menurutnya, ada beberapa tempat yang banyak dikunjungi oleh wisatawan karena budaya lokalnya masih terjaga.

Oleh karena itu kami anggota DPRD kab Konawe mendorong budaya terus dilestarikan dan dikembangkan.untuk melestarikan budaya, Pemerintah bersama DPRD Kabupaten Konawe telah melahirkan Perda Nomor 26 tahun 2018 Terkait Pelestarian Budaya,aturan ini diperuntukkan dalam mengawal budaya yang ada di Kabupaten Konawe.

“Memang suku yang pertama mendiami Bumi Konawe adalah Tolaki,namun aturan ini tidak terbatas pada budaya suku Tolaki saja, yang harus kita ketahui bahwa di Konawe saat ini banyak budaya seperti Jawa, Bugis, Bali dan lain sebagainya,”ungkap Ginal Sambari

Menurut politisi Golkar ini, dalam regulasi tersebut memberikan ruang, petunjuk dan kesempatan kepada komunitas budaya lainnya untuk mengembangkan budaya.nantinya Masyarakat Konawe akan menyaksikan festival budaya dari berbagai suku yang ada di Konawe pada saat perayaan HUT Konawe yang ke 63 tahun

“Dari pengelaran budaya tersebut kita akan saksikan bahwa saat ini di Kabupaten Konawe ada berbagai suku budaya yang saling hidup rukun di tengah masyarakat, yang dimana budayanya tetap terjaga.harapannya ke depan Konawe akan melahirkan Motto ‘Kami senang tinggal di Konawe karena kami adalah masyarakat Konawe”tegasnya

Dari motto tersebut tidak ada lagi skat-skat di tengah masyarakat yang dapat melahirkan perpecahan,oleh karena itu, pihaknya mengajak masyarakat Konawe untuk saling menjaga budaya yang ada dan bersama pemerintah dan komunitas budaya yang ada agar bersama membangun Konawe,pungkasnya

Untuk diketahui, upacara adat Mosehe ini memiliki tempat tersendiri di dalam khazanah budaya Suku Tolaki di Sulawesi Tenggara. Kata “Mosehe” sendiri secara terminologi adalah penggabungan dua kata yakni “mo” (melakukan sesuatu) dan “sehe” (suci atau menyehatkan).

Laoran : Mahmud.Tahir

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *