oleh

Puluhan Rumah Warga Desa Puusuli, Konawe Utara Terendam Banjir, Kerugian di Taksir Ratusan Juta Rupiah

-Konut-1,484 views

Sultra one.com, Konut- Puluhan Kepala Keluarga (KK) masyarakat Desa Puusuli yang saat ini menetap dihunian sementara (huntara), mengalami kerugian yang ditaksir mencapai ratusan juta rupiah akibat terdampak banjir yang disertai dengan lumpur.

Kejadian tersebut terjadi secara tiba-tiba, tepatnya pada malam selasa tanggal 14 februari 2022 sekitar jam 22.00 wita.

Sekertaris Desa (Sekdes), Desa Puusuli, Leo, menjelaskan bahwa, akibat dari kejadian tersebut,  kurang lebih dari 60 kepala keluarga yang terdampak banjir lumpur  mengalami kerugian berkisar ratusan juta rupiah.

“jika di total dari keseluruhan, benda berharga milik warga setempat yang terdampak bajir itu bisa mencapai ratusan juta rupiah pak” Kata Sekdes Puusuli saat ditemui awak media ini, selasa 14/2/2022

Lebih lanjut, Sekdes menyampaikan bahwa, masyarakat yang terdampak saat ini sangat membutuhkan perhatian dari pihak perusahaan, khususnya perusahaan yang melakukan aktivitas diwilayah administrasi Desa Puusuli

Kondisi Rumah Warga Yang Terendam Banjir

Selain bisa membantu untuk meringankan beban warga dari kerugian bendah berharga, perusahaan juga diharapkan agar dapat memberikan solusi yang solutif, agar kedepannya banjir yang disertai lumpur itu tidak terjadi lagi

“saat ini, keperluan warga yang paling dibutuhkan itu berupa, peralatan dapur, tempat tidur, dan plastik lantai. Kasian masyarakat, barang-barang mereka tidak bisa lagi untuk digunakan akibat tercemar lumpur “terangnya

“kalau benda lainnya itu mungkin masi bisa dibersihkan untuk digunakan kembali, tetapi tempat tidur, sprimbet, kasur, bahkan tikar dan plastick lantai suda nyata akan dibuang karna suda penuh dengan lumpur” tambahnya

Sementara itu, dari pantauan awak media ini, warga yang terdampak akibat banjir lumpur itu, kini mulai membersikan tempat tinggal masing-masing sembari menunggu perhatian dan uluran tangan dari pemerintah maupun dari perusahaan setempat.

Laporan: Wiwin

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *