SultraOne.com, Konut– Diduga ada hal yang menyimpang dari komitmen yang telah disepakati, Delapan lembaga aktivis nyatakan sikap tarik diri dari Mitra Konsorsium Pengusaha Tambang Nikel Konawe Utara (Letra Koptan Konut)
Pernyataan sikap dari delapan lembaga tersebut, diungkapkan langsung oleh masing-masing ketua saat menggelar konferensi pers disekretariat citra land kota kendari, sabtu 25 februari 2022
Ketua lembaga komunitas Peduli Lingkungan dan Pertambangan (komplit sultra), Andi Arman Manggabarani, menjelaskan bahwa, penilaian dalam perjalanan bermitra selama ini, ada hal yang disinyalir menjadi alasan kuat, sehingga dirinya bersama ketua lembaga lainnya memutuskan untuk tarik diri dari mitra konsorsium Letra Koptan Konut
“Yaa, kami duga Letra Koptan Konut ini tidak transparansi kepada lembaga mitra, padahal jika dipahami salah satu cara untuk meraih suatu tujuan seharusnya ada keterbukaan antara sesama lembaga, apa lagi dalam dunia bisnis transparansi itu sangat diperlukan,”Tegas putra asli konut yang akrab di sapa bang Arman
Hal senada juga disampaikan oleh ketua lembaga Gerakan Mahasiswa Lingkar Tambang Sulawesi Tenggara (Gemilang Sultra), Anto Madusila, setelah sebelumnya ada beberapa lembaga mitra yang lebih dulu nyatakan sikap untuk memutuskan tidak bermitra lagi dengan Koptan Konut, dirinya kembali menegaskan agar jangan lagi ada yang mengatasnamakan delapan lembaga tersebut sebagai lembaga mitra
“Malam ini sengaja kami lakukan konferensi pers untuk nyatakan sikap tarik diri dari mitra lembaga Koptan Konut, untuk itu saya tegaskan, jangan lagi ada yang mengatasnamakan kami sebagai mitra di lembaga Koptan Konut” ujar ketua gemilang sultra, Anto Madusila
Ditempat yang sama, ketua Asosiasi Kajian Lingkar Tambang Sulawesi tenggara (AKHP Sultra), Jubardin, juga mengatakan, dirinya mensinyalir bahwa, ada hal yang menjadi alasan kuat untuk tidak bermitra lagi dengan Koptan Konut, karena melihat sebelumnya sudah ada beberapa eks lembaga mitra lainnya yang telah menarik diri
Sementara itu, ketua Lembaga Investigasi Degradasi Lingkungan Sulawesi Tenggara (Lindung Sultra), muhamad Almahendra Jasmin, juga menuturkan bahwa, Koptan konut diduga tidak paham konsep dalam bermitra, seharusnya segala bentuk keputusan yang nantinya akan dilakukan harus melalui musyawara mufakat, bukannya mengambil keputusan sepihak,
Hal berbeda dikatakan oleh Ketua lembaga Lingkar Pemuda Pemerhati Investigasi (LPPI Sultra), Idil Dermawan, menilai, jika melihat alasan yang disampaikan oleh masing-masing ketua dari delapan lembaga tersebut, tentang sistem yang ada dalam tubuh lembaga Koptan Konut, maka tentunya aka ada konsekuensi,
“Aaya berfikir, konsekuensi terburuknya pasti akan terjadi krisis kepercayaan kepada koptan konut yang saat ini dinilai ada yang janggal dalam tubuh lembaga itu,.”cetus Idil, ketua LPPI Sultra yang diamini rekan-rekan ketua lembaga saat menggelar konferensi pers
“Untuk itu, saya bersama kawan-kawan lainnya, mala ini kami nyatakan sikap untuk memutuskan hubungan mitra dari Lembaga letra Koptan Konut,.”tutupnya
Untuk diketahui, Koptan konut bersama 24 lembaga lainnya, sebelumnya telah menyepakati untuk bermitra dalam bisnis pertambangan nikel di konawe utara, tetapi hal tersebut tidaklah di indahkan, sehingga Delapan lembaga lainnya nyatakan sikap tarik diri dari tubuh koptan konut, diantaranya. Lindung Sultra, Komplit Sultra, Gemilang Sultra, Pelita Sultra, LPPI Sultra, Laperasi, Formasi, dan AKHP Sultra.
Laporan: Wiwin
Komentar