SultraOne.com.Konut – Stasiun bongkar muat alat berat oleh perusahaan tambang nikel yang beroperasi di blok Mandiodo membuat jalan Desa Awila Puncak Kecamatan Molawe Kabupaten Konawe Utara (Konut) Sulawesi Tenggara (Sultra) rusak parah.
Aksi protes yang dilakukan warga di tahun 2021 lalu, untuk menutup jalan umum, karena jalan yang sering mereka lalui menjadi rusak dan susah dilewati, bahkan getaran alat berat membuat rumah mereka terjadi retak bagian dinding dan lantai, menuai kesepakatan antara Pemda dengan pihak perusahaan untuk secepatnya diperbaiki, sampai saat ini hanya sebuah omong kosong belaka.
Janter, warga Desa setempat, menyebut kesepakatan tujuh bulan lalu itu hanyalah kesepakatan omong kosong yang tidak terrealisasi. Kesabaran masyarakat setempat mulai tak terkendali lagi, ketika antara warga dan operator yang sedang traveling sering adu mulut, dan nyaris adu jotos.
“Saat saya menegur untuk tidak traveling alat berat dulu sebelum jalan diperbaiki, karena rumah kami banyak yang rusak, malah mereka balik melawan dan hampir terjadi perkelahian.” Ucap Janter warga Desa Awila Puncak, selasa 25/01/2022
Tujuh bulan usai menyepakati perjanjian antara pihak perusahaan dan pemda, tak kunjung di perbaiki, warga setempat terlihat mengeluh
“Tidak mungkin saya yang mau semenisasi jalan itu, sampai saat ini pihak perusahaan yang sepakat waktu itu tidak ada rimbanya, saya menyebutnya itu hanya omong kosong saja.” ucap lelaki yang biasa di sapa Bapak Kesi dengan nada kesal.
Jalan poros Morowali-Kendari dipenuhi lumpur akibat stasiun bongkar-muat alat berat menjadi rawan untuk dilalui pengendara yang melintas di tempat itu. Sampai saat ini inisiatif perusahaan yang gunakan jalan itu tidak terlihat, padahal aktivitas traveling Excavator, dozer, yang gunakan jalan itu mendapat sorotan beberapa petani yang ingin mengunjungi kebun mereka, terhambat akibat akses jalan yang rusak parah.
“Rumah kami retak di bagian dinding dan keramiknya, ini akibat getaran yang sangat kuat.” Lanjutnya.
Tak hanya mengalami kerugian di bagian rumah akibat berlakunya stasiun alat berat itu, warga setempat mengakui beberapa kali mendapat ancaman dari pihak pemilik alat yang sedang melintas.
Laporan: Wiwin
Komentar