SultraOne.Com, Konut – Dinas Ketahanan Pangan Kabupsten Konawe Utara (Konut) dalam program Optimalisasi pemanfaatan pekarangan melalui pengembangan pekarangan pangan lestari ( P2L), telah membuktikan keberhasilannya, disalah satu Desa telah melakukan panen raya dikebun deplot kelompok tani yang terletak di Desa Lahimbua, Kecamatan Andowia yang dihadiri langsung Bupati Konawe Utara, Ruksamin. Minggu, 30 Agustus 2020.
Bupati Konawe Utara, Ruksamin dalam sambutannya menyatakan kegiatan P2L harus terus didorong agar bisa sampai panen raya, saya selalu menyampaikan kepada masyarakat untuk terus memanfaatkan halaman pekarangan rumah dengan menanam sayur dan lainnya
“Saya sampaikan kepada kelompok tani P2L Desa Lahimbua terus mensosialisasikan kegiatan ini dan dijadikan contoh kepada kelompok wanita tani lain, kegiatan P2L ini terus berlanjut dan berkembang. Bulan depan harus ada kebun yang lainnya. Dan ada kelompok wanita tani lagi. Jadikan ini pioner, jangan hanya sukses disini kalau berhasil kita akan manfaatkan per desa nantinya,” Kata Ruksamin
Lanjut Ruksamin, jika perlu dirinya akan keluarkan regulasi dengan diwajibakan melalui Dana Desa (DD) bekerja sama dengan Pemda Konut minimal Rp 30-Rp 50 juta harus ada kebun dengan lokasi setengah hektar dianggarkan disana.
Ditempat yang sama Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Ketahanan Pangan Dinas Ketapang Konut, Ahmad Sukamto Tayeb mengatakan panen raya yang dilakukan merupakan kegiatan pengembangan pangan lestari dimana dananya berasal dari Kementerian yang diusulkan dari Kabupaten melalui Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sultra.
“Didalam Kegiatan ini saya bagi menjadi delapan kelompok,yaitu empat kelompok penumbuhan dan empat kelompok pengembangan,” kata Ahmad
Lanjut Ahmad, dari delapan kelompok wanita tani P2L semua dilakukan penanaman kategori berhasil, salah satunya di Desa Lahimbua, dimana dilakukan panen raya bersama Pemda Konut dan dihadiri langsung bapak Bupati Konut.
Ahmad menambahkan, P2L tujuan utamanya adalah untuk pemenuhan pangan dan gizi keluarga, peningkatan perekonomian pendapatan keluarga serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam rawan pangan dan gizi.
“Ini semua sebagai motivasi kelompok wanita tani yang lain agar lebih meningkatkan penanamannya serta program ini tidak hanya sampai disini tetapi berkelanjutan dari masa ke masa,” tutupnya
Laporan : Redaksi
Komentar