SultraOne.Com, Konawe – Sejumlah massa yg mengatas namakan Aliansi Masyarakat Lingkar Tambang Kecamatan Morosi menggelar aksi damai memprotes kebijakan perusahaan dalam rekrutmen pengawas eksternal, pengawas internal dan rekruitmen humas (hubungan masyarakat) yg terkesan diskriminatif. Senin, 10 Agustus 2020.
Imran leru yang bertindak sebagai jenderal lapangan dalam orasinya menegaskan, kebijakan tersebut bisa mengundang konflik sosial, harusnya pihak perusahaan membagi rata keberadaan humas dan pengawas eksternal pada desa desa yang berada di lingkar industri pertambangan.
“Jika ini di aktualisasikan secara adil, maka perusahaan akan menuai sebuah proses berinvestasi yang tak kondusif,” kata Imran
lanjut imran, agar perusahaan dalam merekrut karyawan senantiasa menggunakan standar prioritas masyarakat lingkar tambang, karena prioritas ini telah di jamin di dalam konstitusi, sedangkan di penerimaan karyawan karyawati, mereka meminta pihak perusahaan melonggarkan syarat penerimaan bagi masyarakat lingkar tambang, terutama menyangkut syarat pendidikan dan syarat usia pelamar.
“Mari kita dukung investasi yang konstitusional dan pro rakyat, karena investasi seperti ini akan memberikan kesehjateraan bagi rakyat, tapi mari kita melakukan penolakan kolektif terhadap investasi yg hanya menyengsarakan masyarakat lingkar tambang,” tegas Imran
Dalam Aksi tersebut, Karena tidak adanya pihak perusahaan tidak ada yang bersedia menemui para Aksi, massa memaksa masuk kedalam areal lokasi pabrik, didepan pintu masuk massa sempat memanas karena pihak menejemen lagi2 enggan untuk menemui mereka. Sehingga pada pukul 4 sore massa bergerak kembali dititik awal aksi yakni Simpang tiga besu Kecamatan Morosi dan melakukan blokade jalan.
Laporan : Redaksi
Komentar