oleh

Pemda Konawe Kirim Alat Berat Untuk Bangun Jembatan Penghubung Kecamatan Latoma

-Konawe-2,331 views

SultraOne.Com, Konawe – Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe akan memulai pembangunan Jembatan sementara, penghubung 10 Desa di Kecamatan Latoma yang ambruk diterjang banjir pada 2019 lalu.

Target pekerjaan jembatan di Kecamatan Latoma itu akan rampung dikerja dalam kurun waktu satu bulan kedepan, ditandai dengan pelepasan empat unit alat berat. Dengan biaya pekerjaan Rp. 600 Juta.

Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara, dalam sambutannya, mengatakan bahwa dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Konawe tahun 2020, pekerjaan jembatan Latoma memang sudah masuk rencana perbaikan pasca terjadinya banjir pada tahun lalu.

“Namun dengan adanya penyesuaian anggaran (refocusing) beberapa waktu lalu, pos anggaran pengerjaan jembatan di Latoma dialihkan untuk membantu percepatan penanganan virus korona (Covid-19) di Konawe,” kata GTS.

Lanjut GTS, Bupati Konawe juga sudah memerintahkan agar poros di Latoma yang terdampak banjir itu bisa segera diperbaiki,dimulainya pengerjaan jembatan darurat di Latoma, secara otomatis menjawab kegelisahan sebagian warga yang menuntut perbaikan akses penghubung mereka.

“Dalam pengerjaan jembatan itu akan melibatkan banyak pekerja lokal. Termasuk, material lokal untuk pengerjaan jembatan tersebut, aspirasi dari warga Latoma sudah kita tindaklanjuti,” ujarnya.

GTS menambahkan, saya mewakili Bapak Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa, hari ini kita melepas satu set peralatan untuk segera kita tuntaskan jalan poros yang di Kecamatan Latoma.

Ditempat yang sama Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Konawe, Noor Jannah, mengatakan pengerjaan jembatan darurat Latoma ditandai dengan pelepasan excavator dan dump truck untuk membuka akses menuju wilayah tersebut.

“Ada empat jembatan kecil menuju kecamatan Latoma yang akan ikut diperbaiki,Kalau jalan yang akan kami perbaiki di poros Latoma panjangnya kurang lebih 16 km,satu jembatan besar yang hanyut di Latoma,tu yang akan kami buatkan jembatan penyeberangan darurat dengan maksimal tonase 3 ton,” ujarnya

Noor menambahkan,estimasi anggaran pembangunan jembatan darurat di Latoma itu mencapai Rp 600 juta dalam bentuk swakelola padat karya.

“Material pembangunan jembatan nantinya akan menggunakan produk lokal serta juga memberdayakan pekerja lokal.Jika cuaca bagus dan material tidak ada yang terhambat, kita target satu bulan jembatan darurat itu sudah tuntas dikerja,” tutupnya.

Laporan : Redaksi

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *