SultraOne.Com, Jakarta – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengukir sejarah dengan menerapkan Gaya Hidup Baru dalam pelaksanaan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Agus Mulyono Herlambang turut hadir mendampingi sosialisasi. Sedangkan ratusan kader PMII diberbagai daerah mengikuti sosialisasi secara virtual dari tempatnya masing-masing.
Jika di masa sebelum pandemi Covid-19 sosialisasi dilakukan di ruangan luas dengan menghadirkan ratusan peserta secara langsung, kini sosialisasi dilakukan secara virtual menggunakan berbagai sarana teknologi informasi.
Pandemi Covid-19 tak menjadi halangan bagi MPR RI melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai Rumah Kebangsaan menjaga solidaritas bangsa. Khususnya, dalam menginternalisasi nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam Empat Pilar MPR RI.
“Justru dengan virtual, cakupan peserta sosialisasi bisa lebih banyak lagi. Siapapun dari manapun bisa mengakses pelaksanaan sosialisasi. Tatap muka secara virtual tak mengurangi nilai kehangatan yang dirasakan dari berjumpa secara fisik. Terpenting pesan dari muatan materinya tersampaikan,” ujar Bambang Soesatyo saat mengisi Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kepada kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dari Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Rabu (10/6/20).
Mantan Ketua DPR RI ini menegaskan, generasi muda, termasuk kader PMII, harus bangkit terlebih dahulu dan berdiri di garda terdepan dalam menyuarakan perlindungan bagi seluruh masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Generasi muda bangsa harus peka dan peduli terhadap beragam problematika di lingkungan masyarakat, bangsa, dan negara.
“Saat ini yang perlu kita lakukan adalah pertama, mengimplementasikan semangat optimisme bersama dalam menghadapi pandemi ini. Kedua, menggerakkan solidaritas dan kegotongroyongan bersama untuk saling membantu elemen bangsa lainnya. Dan ketiga, membangun kerangka berfikir dan bertindak bersama untuk mempersiapkan diri memasuki gaya hidup baru atau new normal,” urai Bambang Soesatyo.
Tak hanya itu, Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini juga meminta para generasi muda bangsa bisa mengambil peran sebagai agen yang memberikan edukasi mencerahkan bagi masyarakat. Mengingat masih banyak ditemui kalangan masyarakat termakan informasi hoax bahkan menyesatkan seputar Covid-19. Dari mulai mempercayai teori konspirasi bahwa Covid-19 adalah buatan elite globalis sehingga cenderung mengabaikan protokol kesehatan, sampai tak mempercayai rapid test dan hasil PCR.
Ketua Umum PB PMII sahabat Agus Mulyono Herlambang menegaskan bahwa dari awal berdirinya hingga sampai detik ini PMII masih setia terhadap Pancasila.
“PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) adalah satu – satunya organisasi Kemahasiswaan Islam yang sejak berdirinya Tahun 1960 langsung mencantunkam pancasila sebagai azas Organisasi, jauh sebelum ada kebijakan azas tunggal oleh Negara pada Tahun 1986”
Ada beberapa alasan Fundamental Keyakinan Kader Hingga Saat ini bahwa di PMII Konsepsi Islam dan Pancasila, Islam dan Nasionalisme itu bukan sesuatu yang harus di pertentangkan dan kemudian itu tersublimasi menjadi Nilai dan Azas Organisasi.
“Kita (PMII) memakmum kepada apa yang diyakini oleh Hadratus Syelh KH. Hasyim Asya’ri bahwa Pancasila itu bersifat Final dan tidak perlu di pertentangkan,” tegas Ketua PB. PMII Agus Mulyono Herlambang
Ketua Umum PB PMII selanjutnya menyayangkan di tengah musibah wabah Pandemi Covid 19 ini, ada Upaya yang ingin menciptakan Konflik sosial dengan membangkitkan isu isu lama yang sebenarnya dalam perjalanan bangsa ini tidak pernah di terima.
“Kita diperhadapkan dengan Isu Isu di tengah Pandemi Covid 19 ini, Rupanya ada Upaya yang itu ingin menciptakan ada Konflik Sosial yang kemudian muncul pada ketegangan konflik politik dan kemudian konflik identitas yang justru pada kesempatan ini harus kita hindari bersama,” terangnya
Ketua Umum PB PMII menyebutkan bahwa isu – isu lama seperti isu PKI dan Isu Khilafa sengaja di gaungkan kembali.
“Kita sebagai bangsa kok ditengah covid 19 ini perbincangan masalah isu – isu PKI dan Isu Khilafa semakin meruncing dan semakin nyata adanya” imbuh Agus Mulyono Herlambang.
Tidak hanya itu, Agus Mulyono Herlambang juga kemudian mengingatkan mengenai isu Rasisme yang sedang terjadi di Amerika sekarang mulai di kait – kaitkan dengan mahasiswa di Papua dan hal ini harus disikapi dengan sangat hati – hati.
“Selanjutnya juga isu Rasisme yang mulai muncul lagi, mulai dari apa yang muncul di Amerika kemudian di kaitkan dengan kejadian Mahasiswa kita di Papua itu juga menjadi penyikapan yang harus kita sikapi dengan sangat hati hati,”
Untuk itu PB PMII juga merasa punya tanggung jawab yang besar dalam rangka menjaga dan mempertahankan persatuan bangsa Indonesia, sebagai Pimpinan Tertinggi Organisasi Agus Mulyono Herlambang terus mengajak seluruh kader kader PMII dari sabang sampai merauke untuk tetap selalu menjaga Pilar Pilar kebangsaan
“Pada Prinsipnya kita selaku kader PMII dari sabang sampai merauke berupaya keras dalam menjaga keutuhan pilar pilar kebangsaan, Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara, UUD sebagai Konstitusi Negara, NKRI sebagi Bentuk Negara dan Bhineka Tunggal Ike sebagai semboyan Negara” tutup Agus Mulyono Herlambang.
Laporan : Redaksi
Komentar