oleh

Suparman Genjot Infrastruktur Kelurahan Nohu-nohu

-Konawe-2,176 views

SultraOne.Com, Konawe – Akses infrastruktur menjadi prioritas yang bakal dikerja pemerintah Kelurahan Nohu-nohu Kecamatan Wawotobi pada Tahun 2020. Ditahun ini, kurang lebih 50 persen anggaran dana Kelurahan Nohu-Nohu yang mencapai Rp 366 juta, diporsikan untuk membangun sarana jalan pemukiman, drainase serta pembuatan plat deker. Selasa, 17 Maret 2020.

Lurah Nohu-nohu Suparman menjelaskan, sesuai hasil musyawarah dengan warganya, pembangunan akses infrastruktur di kelurahan setempat memang paling banyak diusulkan. Makanya, selain bakal membangun jalan pemukiman yakni Jalan Usaha Tani (JUT) sepanjang 1 kilometer dengan biaya Rp 153 juta, ditahun ini pula pihaknya berencana untuk membuat drainase sepanjang 200 meter dengan biaya Rp 124 juta. Selain itu, ia menyebut, pemerintah kelurahan juga akan membuatkan plat deker di beberapa titik wilayah setempat dengan anggaran Rp 10 juta.

“Kita juga berniat membuat jaringan air minum sebanyak tiga unit dengan biaya Rp 37,5 juta. Tong sampah 20 unit seharga Rp 21,5 juta. Sebagian lagi, kita anggarkan untuk kegiatan sosial. Yakni pelatihan lembaga kemasyarakatan kelurahan yang dilaksanakan oleh ibu-ibu PKK dengan biaya Rp 20 juta,”kata Suparman, Selasa (17/3) ditemui diruangannya.

Suparman mengaku, dirinya diangkat menjadi lurah Nohu-nohu medio pertengahan tahun 2019. Sehingga ditahun sebelumnya, dirinya hanya bisa mengelola anggaran dana kelurahan pada tahap dua yang mencapai Rp 185 juta. Pada tahun lalu, sebutnya, ia telah melakukan beberapa kegiatan saat diawal menjabat Lurah Nohu-nohu. Item pekerjaan yang dikerjanya tersebut, seperti pembuatan jalan rabat beton sepanjang 86 meter dengan biaya Rp 49 juta. Pembuatan drainase sepanjang 115 meter dengan anggaran Rp 66 juta, serta pembangunan plat deker senilai Rp 41 juta.

“Tahun 2019 lalu, kita juga sudah buat sumur bor dilengkapi satu mesin pompa air dan tower satu unit seharga Rp 10 juta. Ada pula pengadaan seragam majelis taklim 40 pasang dengan biaya Rp 10 juta. Serta pelatihan tenaga sukarela penanggulangan bencana Rp 8 juta. Total anggarannya semua Rp 185 juta,”tutupnya

Laporan : Redaksi

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *