oleh

Hadapi Musim Penghujan, 25 Kecamatan Di Kabupaten Konawe Rawan Banjir

-Konawe-1,865 views

SultraOne.Com, Konawe – Musim penghujan diprediksi bakal terjadi di sebagian wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) pada April 2020. Sebagian wilayah mulai mengambil langkah untuk mengantisipasi masuknya musim penghujan tersebut. Salah satunya, di wilayah Kabupaten Konawe.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Darmawan mengatakan, dari 29 Kecamatan yang ada di Konawe, 25 Kecamatan sangat rawan bencana banjir di musim penghujan. 11 diantaranya, katanya, masuk kategori paling rentan terjadi bencana. Kamis, 19 Maret 2020.

“Mengacu di Tahun 2019 kemarin, ada 11 wilayah paling parah terdampak banjir. Yakni, Kecamatan Konawe, Unaaha, Wonggeduku, Wonggeduku Barat, Lambuya, Pondidaha, Bondoala, Abuki, Tongauna, Latoma dan Kecamatan AsinuaK” ungkap Darmawan.

Darmawan juga mengatakan, untuk mengantisipasi kejadian tersebut tidak terulang, dirinya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak kompeten lain. Salah satunya, berkoordinasi dengan pihak BMKG Kendari terkait perkembangan curah hujan setiap harinya.

“BMKG memprediksi bulan April 2020 curah hujan intensitasnya bakal tinggi. Tapi kalau banjir atau tidaknya, itu kita tidak bisa pastikan.” Terang Darmawan.

Lanjutnya, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi di 25 Kelurahan se-Konawe terkait penanggulangan bencana banjir. Selain itu, ada pula penyebarluasan informasi lewat pemasangan baliho imbauan kewaspadaan curah hujan yang intensitasnya diprediksi bakal tinggi. Dari segi kesiapan personil, sambungnya, di BPBD Konawe ada 40 personil Tim Reaksi Cepat (TRC) yang kadang diback up personil Dinas Satpol PP & Pemadam Kebakaran (Damkar) Konawe.

“Kalau dari segi fasilitas, terus terang belum begitu memadai. Kita hanya punya rubber boat (perahu karet) 4 unit. Tapi hanya satu unit yang bisa digunakan, tiganya bocor. Perahu katamaran kita hanya punya dua unit, Mobil operasional kita baru punya tiga unit, dan Polityline (mobil amphibi) pun hanya dua unit.” Tutup Darmawan.

Laporan : Redaksi

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *