oleh

Belum Tersentuhnya Bantuan Dari Pemerintah, Nelayan Kecil Teluk Lasolo Kesulitan Modal

-Konut, Sultra-2,568 views

SultraOne.com.Konut-Ditengah-tengah genjarnya Kementrian Kelautan dan Perikanan(KKP) Republik Indonesia,memberikan akses permodalan bagi para nelayan, Nampaknya belum semua nelayan bisa merasakannya. Salah satunya para nelayan tradisional  yang bermukim di pesisir teluk Lasolo Kecamatan Lasolo kabupaten Konawe Utara. Mereka yang mayoritas nelayan kecil hanya bisa melakukan aktifitas melaut menggunakan peralatan seadanya.keterbatasan modal inilah yang menyebabkan pendapatan para nelayan tradisional di teluk Lasolo masih tergolong rendah. Salah satunya Siti Nuraeni (37 Thn), warga Muara Tinobu. Sudah dua bulan penghasilannya pasang surut akibat peralatan melautnya sudah tidak lagi memadai. Apalagi di tambah cuaca yang berubah ubah semakin memperparah keadaan.

Ibu beranak dua itu mengatakan bahwa ia tidak berani melaut lagi dikarenakan body perahunya sudah lapuk, sedangkan kebutuhan ekonomi keluarga tidak bisa diajak kompromi. Saat ini ia hanya bisa mengandalkan mata pencaharian dengan menjadi buruh nelayan pada salah satu kapal penangkap ikan milik seorang pengusaha hasil laut di wilayah tersebut.ujarnya saat ditemui awak media ini di rumahnya, Rabu (22/03)

lanjutnya Tugasnya adalah menjemur ikan ikan hasil tangkapan  di kapal  hingga kering untuk selanjutnya di timbang dan di jual kepada pengepul. Upah yang di terima Siti pun bervariasi, tergantung cuaca katanya. Kalau cuaca cerah ia biasa mendapat 80 sampai 100 ribu untuk sekali transaksi dengan pengepul, sedangkan jika cuaca hujan ia hanya mendapat 50 ribu untuk sekali transaksi. Ini berbanding terbalik dengan potensi laut yang melimpah di daerah tersebut, dimana ikan teri atau yang akrab disebut ikan lure oleh penduduk setempat dan kakap merah menjadi komoditi unggulan di kawasan itu.

“Selama ini kami belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Baik itu peralatan nelayan maupun modal usaha  Selama ini hanya pengusaha-pengusaha hasil laut saja yang biasa menerima bantuan, kami nelayan kecil tidak pernah kebagian”. ungkap Siti.

Ditempat terpisah Kadis kelautan dan Perikanan  Kabupaten Konut, Dedi mengatakan bahwa untuk bisa mendapatkan fasilitas bantuan peralatan nelayan dan permodalan harus berbentuk Kelompok Usaha Bersama (kube) yang beranggotakan 10 nelayan, kemudian mengajukan proposal bantuan kepada pihak kami (DKP Konut) untuk selanjutnnya di kirim ke kementrian kelautan dan Perikanan untuk diregistrasi.ujarnya,saat ditemui di halaman kantornya.

Setelah data Kube teregistrasi di pusat barulah bisa diproses untuk mendapatkan fasilitas fasilitas dan binaan bagi kelompok nelayan yang diberikan KKP RI untuk pengembangan usaha dalam rangka menaikan taraf ekonomi dengan hasil tanggapan ikan yang memadai sehingga pada akhirnya tercipta kesejahteraan bagi para Kelompok nelayan yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama,ungkapnya dengan jelas.(Athin/SultraOne)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *